Author : srcute aka park shu zie
Genre : Fantasy
Length : ~ Ficlet
Rating : PG- 15
Main cast : Lee Ji
Eun (IU), No Min Woo ( Boyfriend), Kim Hye Woo (OC), Kim Hyun Joong ( SS501), Leeteuk
( Super Junior ), Jo Family
Author POV
Pagi yang cerah menghiasi rumah ku yang tak bersahabat
dengan lingkungan, ku lihat kanan dan kiriku masih sama sperti yang biasa aku
liat setiap harinya. Suasana masih terlihat penuh dengan pepohonan yang tinggi
dan tak lagi rumah lain selain tempat yang aku tinggali sekarang ini. Yupz..
ini lah rumahku yang memang ada ditengah hutan dan jauh dari kerumunan kota
ramai yang dipenuhi dengan kemegahan itu. Aku seorang gadis yang hidup dengan
laki-laki paruh baya karena ibuku telah meninggal 5 tahun lalu sejak saat
itulah aku tinggal hanya berdua dengannya dihutan ini, tanpa rasa bosan karena
aku bias melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada yang mengejekku atau
menghinaku disini.
“Ji eun~a… “ suara seorang laki-laki memanggilku, itu dia
appaku yang aku anggap sperti eommaku juga..
“ nde, appa… wae?
“ aku menjawab dengan cepat,
“ appa mau makan… apa kau sudah memasak chagi..? “
Tanyanya sambil memegang perut yang bertanda cacing didalamnya sudah berdemo
untuk meminta jatahnya hari ini.
“ Nde, appa.. sudah kok.. semuanya ada di meja makan,
kajja appa.. kita makan… ” sambil menggandeng manja tangan appaku yang paling
tersayang.
“kajja.. chagi~a.. “ timpal appaku berjalan sambil
mencium pucuk kepalaku yang selalu aku rindukan semenjak eommaku pergi dan tak
pernah lagi aku rasakan untuk selamanya.
“Appa… kapan aku bisa ke kota..? aku ingin sekali pergi
kesana untuk melihat keramaian taman kota… “ aku memulai pembicaraan yang
sebelumnya hening dan hanya sura sendok dan garpu yang beradu dengan piring
berisi nasi.
“Putri appaku yang sangat cantik… tunggu hingga appamu
ini punya uang cukup untuk ke kota, ne!” jawab appaku yang tangannya tak
berhenti memasukan nasi kedalam mulutnya.
--------------- Skip -------- >
“Pigeon~a… dimana
kau…? “ terdengar suara seorang namja yang tak terlihat jauh dari pandangan
mataku yang sedang bertengger di atas pohon layaknya seorang monkey mencari
makan.
“ Nde, waeyo namja kyeopta ?“ jawabku dengan keras sambil
menatapnya dari kejauhan
Min Woo POV
“ Nde, waeyo namja
kyeopta ? mwo ada orang yang menjawab panggilanku, darimana sumber suara itu,
sepertinya suara itu berasal dari yoeja deeh.. tapi siapa ya..? “ dalam batinku
bertanya sambil menatap disekelilingku yang tak terlihat seorangpun di
sekitarku
“Hey namja, kau mencari siapa kesini ? “ terdengar lagi
suara yeoja yang sama
“Aigoo… siapa itu yang punya suara..? aku jadi takut
kabuuuuuurrrrrr aaaaaaaahhh” teriakku sambil berlari mencari jalan keluar dari
hutan yang seram ini
“Hyuuuung… aku takuuuuttt” berlari lalu memeluk hyungku
yang tinggi didepan mobilnya
“Waeyo Min Woo~ya..? Wae ?” tanyanya dengan pandangan
bingung sambil memelukku dengan kagetnya
“Ani, hyung tadi di hutan ada suara yeoja bicara, aku
takut karena disekelilingku tidak ada siapa-siapa” jawabku yang masih merasakan
takut dengan jantung yang tak beraturan detaknya.
“Saengie~a yang tampan, kamukan sudah besar seharusnya
kamu harus berani menghadapinya, apalagi itukan hanya suara, jadi jangan takut
ya.. “ jawaban yang tak ingin aku dengar
darinya. Batinku berbicara berbeda dari mulutku.. “ nde hyung” jawabku
cepat
Jieun POV
“Aigoo… siapa itu yang punya suara..? aku jadi takut
kabuuuuuurrrrrr aaaaaaaahhh” dasar namja
pabo udah besar masih saja penakut, Huuft “ yang keluar dari mulutku tanpa
aku sadari. Tapi namja itu tampan juga sih.. hehe..
“wait Pigeon ? “ apa
dia mencari burung yang ada ditanganku sekarang…? Aku harus cepat memberikan
ini kepadanya, sebelum dia kembali ke kota “ batinku sambil menuruni pohon
yang aku naiki sekarang. Dan berusaha berlari mengejarnya dan tiba-tiba buugh kaki tersandung akar besar yang
membuatku jatuh ketanah. Baru kali ini aku jatuh karena namja itu.., huuft
“ desahku yang tak terduga begitu keras
didengar.
“ Senangnya ternyata dia masih ada” dalam hati sambil tersenyum
melihatnya memeluk hyungnya itu aku jadi iri melihatnya seperti itu, namun tak
kusangka namja itu melihatku dan reflex aku sembunyi dibalik pohon didekatku,
Tap
Tap
Tap
“Baa… “ suara namja itu mengagetkanku dibalik pohon sampai
jantungku terasa ingin melompat melihatnya sedekat ini deg.. deg.. deg..
“ Apakah kau suara yeoja itu..?” sambil melihatku dari
ujung kepala hingga ujung kaki dan pandangannya berhenti tepat melihat burung
yang ada digenggamanku.” Ini Pigeon ku… apa kau yang menemukannya..? “ pertanyaannya
yang membangunkanku dari lamunan menatap wajahnya yang tampan itu.. “wae ?
kenapa kau menatapku seperti itu..? “ Tanyanya lagi sambil mengibaskan telapak
tangannya didepan mataku yang tak bias berkedip karena ketampanannya, waaahhh dia tampan sekali hatiku dag dig dug
ni, apa aku menyukainya..?“ batinku berbicara hingga akhirnya aku tersadar
dan segera berkedip membasahin mataku yang kering karena menatapnya tadi.
“ Wae… kamu menatapku seperti itu..? itu sangat
menakutkan tahu… dasar yeoja aneeh..!! ucapnya sembari berusaha merebut burung
itu dari genggamanku.dan kemudian..
Buuugghh
“Oh tidak… “
bibirnya mendarat diatasku.. aku bangun segera mendorongnya dan aku berlari
menjauh darinya, burung ini masih ada digenggaman ku, dia mengejarku karena aku
takut jadinya aku bersembuni dibalik pohon dia melewatiku begitu saja.”Oh akhirnya aku selamat” batinku.
--------------à Skip
Kim Hyun Joong POV
“Saengie~ah… kau dimana..? ayooo kita pulang hari semakin
gelaaap” teriakku sambil bejalan memasuki hutan… “anak ini selalu saja pergi seenaknya tanpa ijin padaku terlebih dulu,
kan aku juga yang repot.. “ ucapku lirih dan mataku tertuju pada seorang gadis yang
sedang bersembunyi di balik pohon, “aaaaahhhh” dia teriak saat aku menyentuh
pundaknya.
“Yeoja yang cantik, boleh aku minta burungnya itu” dia
memebrikannya “ini punya namdongsaeng ku yang sedang kebingungan mencari burung
ini ternyata kau yang menemukannya, gomawoyo….” Lanjutku dan tidak lupa
mengucapkan terima kasih padanya, “ Kim hyun Joong imnida.. kamu ? “ tanyaku
sambil memperkenalkan namaku
“Le Jieun imnida “ jawabnya sambil tersenyum malu-malu
tapi manis sekali jika dipandangnya.
“ Jieun~a.. apa kamu tinggal di hutan ini..? dengan siapa
kamu tinggal.. ? apa orang tuamu tidak mencemaskanmu bermain terlalu jauh dari
kota..? “ tanyaku memulai pembicaraanku pada yeoja kecil ini yang panjang tanpa
ada sela sedikitpun darinya.
“ Nde Hyung, aku tinggal disini dan orang tuaku masih
bekerja mengumpulkan uang untuk kita pergi ke kota, dan mereka tidak akan
mencemaskanku bermain kesini karena rumahku di tengah hutan sana, dan eommaku..
dia sudah meninggal 5 tahun lalu Hyung..” jawabnya yang langsung berubah
menjadi sedih pada saat menceritakan keluarganya dan air bening itu aku lihat
jatuh ke pipinya yang cantik.
“ Mian, uljima Jieun~a… “ sambil menghapus air matanya dari
pipi cantiknya.
“ Nde Hyung, Gwoenchanayo… aku pulang dulu ya Hyung… sebelum appaku pulang dari pekerjaannya… bye Hyung… “
salamnya sembari melambaikan tangannya berlalu pergi menghilang di balik
pepohon yang rindang dan besar-besar itu,
kresek
kresek
kresek
“ Saengi~a… kamu dari tadi bersembunyi di balik semak-semak itu..?
“ Tanyaku memandangnya cemas karena takut kehilangan dia lagi seperti dulu
Flashback
“ Saengi~a…. kau dimana..? “ teriakku ketika aku sadar kalau aku tak lagi
menggenggam tangannya disampingku, aku berlari memutari hutan yang lebat dan
tak tahu arah jalannya kemana dia pergi, hingga akhirnya aku berhenti dan mulai
lelah mencarinya
“Hyuuung…” suara itu aku merindukannya dia kembali setelah beberapa
hari semenjak dia hilang dihutan dan dia kembali ke istana diantarkan seorang
wanita paruh baya yang disebelah tangannya menggenggam burung yang menyebabkan
namdongsaeng ku hilang. sebagai tanda perpisahan dan perkenalan merek burung
itu di berikan pada Prince ku, dia sangat menyayanginya. Wanita itupun pergi
entah kemana dan aku berusaha mengejarnya tak terduga jalanya cepat tanpa
jejak.
Hye Woo POV
Tugasku sudah selesai,untuk mengurus putriku yang kini sedang sakit
karena terjatuh dari atas pohon kemarin karena menyelamatkan putra mahkota ini,
dan waktunya aku harus mengantar putra mahkota ke Istananya. Aku berpamitan
pada putriku yang tertidur lelap, bergegas pergi untuk mengantar putra mahkota
ini pulang. Perjalanan jauh aku tempuh untuk sampai ke istananya. Akhirnya
sampai juga di istana, aku segera mengantarnya kedepan pintu gerbang istana dan
memberikan burung kesayangan putriku untuknya karena itu pesan dari putriku.
Mung putra mahkota ini orang yang special diantara kami bertiga. Dengan berat
hati aku memberikan burung itu padanya.
“Hyuuung…” Dia berteriak dan melepaskan genggaman tanganku, dan aku
langsung berlalu pergi meninggalkannya karena pikiranku masih terganggu dengan
putriku yang masih tertidur lelap dirumah sendirian. “Minhae.. purtiku eomma
akan segera pulang “ ucapku dalam hati sambil berjalan secepatnya. Aku merasa
ada yang mengikutiku dari belakang. Aku langsung bersembunyi dibalik pohon.
Disampingku jangan sampai orang itu melihatku kalau tidak aku akan mati karena
rasa takutku.
Flashback End
Sampai sekarang kita tak sempat lagi bertemu untuk mengucapkan terima
kasih padanya. Keluarga istana masih merasa berhutang budi padanya karena jika
tidak ada dia mungkin aku tak bisa lagi
bertemu dengan Prince ku ini . kami mencoba mencarinya keseluruh penjuru
memasang iklan. Tapi hasilnya nihil tidak pernah ada yang datang membawa kabar
gembira tetang wanita itu. Hingga waktu berjalan 5 tahun terhitung dari waktu
itu..
“Hyuung… kau melamun lagi..?
“ Tanya saeng ku yang menyadarkanku dari lamunan.
“Ani… kajja.. kita pulang..
“ aku mengelak lalu menarik tangannya yang sudah sama besarnya dengan ku tapi
masih saja seperti anak kecil.
-----------------------à
Skip
“Hyung… tadi yeoja itu kenapa kok wajahnya sedih
seperti habis menangis...” tanyanya yang berhasil mengalihkan pandanganku
menatap wajahnya.
Min Woo POV
“Hyung… tadi yeoja itu kenapa kok wajahnya sedih
seperti habis menangis...” Tanyaku yang membuat hyung disampingku menatap
heran, yah.. dia adalah orang kepercayaan istana tapi karena aku sangat dekat
dengannya dari kecil, jadi dia aku anggap seperti hyungku sendiri. Dan sampai kapanpun
dia akan tetap menjadi hyungku yag paling aku sayangi.
“Hyuuung… kenapa diam..?
aku bertanya kenapa yeoja itu menangis…? Kau apakan dia Hyung…? Awas kalau
hyung berani melukainya, Hyung akan mati ditanganku.. Huuft “ ucapku yang
membuat Hyung kaget dan merasa ketakutan.
“Hmm… nde… hyung mengerti
Your Highness… Dia menangis karena mengingat eommanya yang sudah wafat 5 tahun
lalu, itu yang dia ceritakan padaku tadi, memangnya Saengi~a.. memang kenapa jika
aku melukainya…?Kau berani membunuhku, jinjja...?“ Jawabnya yang membuatku diam seketika tentu tidak hyung… aku tak tega melakukan
itu semua padamu.” Batinku menjawab pertanyaannya lalu aku pergi menjauh
darinya. Segera masuk kamarku berbaring diatas kasurku yang sangat empuk
sekali.
Chu~ “melintas pikiranku
teringat kejadian tadi siang, senang rasanya hatiku bisa bertemu dengannya
lagi… dan aku bisa merasakan manisnya fisrt kiss ku dengannya.. eoh.. aku tidak
akan mencucinya.. haha..”
Jieun POV
“Jinja…Appa…? Yeeeehhh…
Akhirnya aku bisa ke kota juga… Gamsahamnida Appa..” teriakku yang senang sekali
mendapat kabar dari appaku, aku segera pergi dan menyiapkan semua keperluanku
untuk ke kota, karena dikota aku akan tinggal dengan Ajumma dan Ajussi ku untuk
beberapa hari. Semua barang yang aku butuhkan sudah siap dan besok aku akan
berangkat dengan appaku cukup pagi agar tidak terlalu siang di jalan nanti.
“Appa…. Kajja kita
berangkat… hari sudah mulai siang nih…” ajakku yang sudah selesai memakai
sepatu pink yang baru dibeli Appa kemaren. Dengan memakai celana putih baju
pink yang warnanya selaras dengan sepatunya dan tidak lupa memakai jaket warna
putih kesayanganku, tidak lupa juga foto eomma yang selalu aku bawa menjadi
penyemangatku diperjalanan nanti. Tunggu
ya Prince ku,.. aku akan segera datang untuk bertemu dengan burung kesayanganku
yang eomma berikan kepadanya, aku sangat merindukanmu Prince.
Author POV
Flashback
“Putriku yang cantik, kamu boleh kekota jika usiamu sudah 17 tahun ya
Chagi~ya.. “ ucap eomma yang membuatku senang. Yang menjadi penyemangatku untuk
cepat sembuh waktu itu. “ Eomma, burung punyaku mana..? apa Eomma sudah
memberikan burungku pada pengeran itu..? huuhuu… “ tak terasa Jieun kecil
mengeluarkan air mata beningnya ketika mengingat peliharaan kesayangannya sudah
tidak bersamanya lagi.” Tenang ya Chagi~a… kamu boleh kok mengunjunginya tapi
ingat kamu harus besar dulu, kenapa karena jika kau masih kecil seperti saat
ini kamu tidak boleh masuk oleh penjaga Istana disana. Ingat lah Chagi~a…
Prince mu itu namja imut dan baik hati. Dan dia itu tidak akan membuatmu
terluka. Jika nanti kamu siap untuk menemuinya bawalah ini sebagai pengingatnya,
agar dia mengenalimu nanti. Ingat itu ya.. Chagi~a… “ nasihat yang eomma
berikan itu emang panjang lebar. Tapi itu bisa menenangkan hatiku. Aku memeluk
eomma dengan penuh rasa senang karena punya eomma yang baik hati.
“Chagi~a… maafkan eomma karena tidak bisa menjagamu lebih lama,
penyakit ini yang memaksa eomma untuk pergi lebih dulu dari dunia yang indah
ini. Meninggalkan putrid yang cantik seperrtimu, meninggalkan appamu yang
paling eomma cintai. Jaga dirimu baik-baik ya Chagi… karena mulai hari ini,
besok, lusa dan seterusnya kamu akan tinggal hanya dengan Appamu, jaga dia juga
ya Chagi~a.. eomma sayang kalian berdua… muach Selamat tinggal Chagi~a… “ Surat
kecil yang dibuatnya sebelum pergi meninggalkanku dengan Appa.
Flasback End
Jieun POV
Akhirnya aku sampai dikota
juga “ Appa… ini kota ya Appa, wah ramai sekali eoh…” ucapku sambil memandang
disamping kanan dan kiriku, melihat orang-orang membawa belanjaannya yang baru
keluar dari tempat berbelanja penuh dengan canda tawa.
“ Appa… kajja kita masuk
kedalam.. “ ajakku sambil menarik tangannya dengan paksa.
“Chagi~a.. kita kerumah
Ajumma mu dulu ya.. baru kita kembali kesini. Appa kan masih terlalu lelah
untuk berhenti disini. Nanti putra-putranya ajumma mu yang mengantar kesini
sambil berhenti disalon untuk memperbaiki penampilanmu. Kajja Chagi~a..
mengertikan yang Appa katakana padamu “ jawabnya yang membuatku merasa
bersalah.
“Jinjja…? Baiklah Appaku
yang keren… “ candaku tapi memang kenyataannya seperti itu.
@Home Ajumma
“Sile Hamnida Imo~ssi… “
ucapku sebelum memasuki rumah Ajumma Jo.
“Annyeong haseyo Hyungi…
silahkan masuk, rumah ini kecil, ajdi mohon dimaklumi ya Hyung” ucap Ajussi Jo
pada Appa. “ Oppa… apa kabar? aku sangat
merindukanmu… inikah putrimu yang dulu itu…? Waah dia cham yebbeoyo yah Oppa..
sama seperti eommanya” berteriak
kemudian setelah memeluk Appaku kan sekarang bergantian memelukku dan memuji
kecantikan dengan Eomma.
“Imo~ssi, aku juga
merindukanmu… Imo~ssi aku ingin ke taman bermain boleh…?” aku meminta ijin
padanya “ Tentu cantik, tunggu Ajumma panggil Jo Twins dulu ya, biar mereka
menemanimu ke taman, dan nanti kamu ke salon ya.. appamu sudah menyuruhku untuk
hal ini. Tunggu sebentar lagi ya… Jo Twins kembali dari sekolah” jawabnya.
“Annyeong haseyo, Eomma…”
teriak 2 orang yang terlihat dari jendela didalam rumah.
“ Annyeong Jo Twins…” Aku
berlari dan memeluk mereka dengan rasa rindu.
“Noona… kapan kamu datang…
kami juga merindukanmu, noona tambah cantik deh..” Puji mereka yang berhasil
membuatku malu- malu.
“Cepatlah ganti baju kalian,
setelah itu makan siang dulu nanti kalian antar saudaramu ke salon ya… buat dia
canti seperti putri” ucap ajumma pada Jo Twins.
Aku mendorong mereka langsung masuk kedalam kamarnya.
“Selesai…. Kajja kita
berangkat sebelum hari semakin gelap” ajaku pada mereka Jo Twins.
“Kajja… Noona…” mereka
menarik tanganku yang langsung masuk kedalam ruangan yang penuh dengan
cermin-cermin besar, inilah dia salon keluarga Jo. Yang siap merubahku menjadi
putri. Berawal dari rambut yang dikeramas, dikeringkan dan sekarang bagian
wajahku yang mereka make over.
“Taraaaa…… selesai Noona… “
ucap orang yang membuatku merasa terkejut saat melihat wajahku, make up tipis,
dan pakaianku kini sudah berganti jadi dress, Jo Twins pun terkagum melihatku
sekarang. Yang sudah berbeda dengan sebelum aku masuk ke sini.
@Taman Bermain
Aku mencoba semua mainan
satu-persatu, saat aku ingin mencoba permainan yang terakhir, aku harus berebut
dengan namja yang aneh, tidak mau mengalah tapi dia memang imut. Setelah
mengingat sesuatu ya… dia namja yang aku temui aku kaget waktu aku sadar.
“ Kamu lagi… kenapa aku
harus bertemu denganmu disini hah…?” hardikku padanya yang membuat dia terdiam
memandangku heran dan tersenyum manis didepanku.
“Kamu lebih cantik seperti
ini..” pujinya yang membuatku tersipu malu, dan dia melihat sesuatu yang aku
pakai, “Kamu dari mana dapat ini…?” tanyanya sambil menggenggam tanganku. “
Darimana kau dapat ini,eoh...?” tanyanya lagi penuh dengan rasa penasaran.
“Noona…. Kenapa, ada apa
deng…” mereka berlari dan berhenti bicara setelah melihat namja didepanku. “Your
highness, maafkan Noona ku ya… biaklah kami pergi” ucap Jo Twins di sebelahku
sambil menarik mundur tubuhku menjauh darinya. “Belum sempat aku menjawab pertanyaanya aku sudah pergi
meninggalkannya. Tapi kenapa aku seperti mengenalnya ya..?” Batinku.
Min Woo POV
Senang sekali aku bisa
bertemu dengannya lagi, tapi kenapa dia bersama dua namja yang dipanggil Jo
Twins ya…? Dia dipanggil Noona, apa mungkin dia Noona Jo Twins itu. Besok aku
akan meminta bantuan pada Hyungku untuk mencari informasi tentang yeoja itu.
Jujur aku menyukainya, semenjak kejadian waktu itu aku masih suka mengingatnya,
tapi…!
Flashback
“Ajumma~ssi… gomawoyo membantuku pulang, sebagai pengganti burung yang
diberikan oleh Jieun~ssi padaku, tolong berikan gelang kesayanganku, ini
padanya Ajumma~ah…” ucapku pada Ajumma waktu itu.
“Nde, Your Highness Cheonmaneyo… minhae hanya ini yang bisa kami lakukan
padamu Your Highness…” ucapnya lalu pergi berbalik meninggalkanku untuk segera
kembali kerumahnya karena putrinya waktu itu sedang sakit gara-gara menolongku
yang jatuh terpeleset ke dalam lubang.
Akhirnya aku harus menyembuhkan lukaku dulu baru aku bisa kembali ke istana.
Untung saja ada keluarga Jieun~ah.. kalau tidak entah bagaimana jadinya aku
sekarang. Gomawo Lee family. Batinku kemudian aku berlari memanggil Hyung yang
ada di depanku.
@Home Imo
Young Min POV
“Noona~ah…” panggil salah
satu dari Jo Twins yang namanya Young Min.
“Nde, Waeyo…?” jawabnya
yang sedang asik membaca buku pelajaranku. Dia memang pintar dalam hal apapun,
karena keturunannya dari kedua orang tua yang pintar dalam hal apapun. Tidak
heran kalau dia juga memiliki otak yang pintar.
“ Noona~a… apa kamu
mengenal namja yang tadi siang itu…?” tanyaku padanya penasaran.
“Aniyo… aku pernah bertemu
dengannya beberapa hari yang lalu di hutan, memang kenapa…?” Jawabnya tanpa ada
yang disembunyikan dariku.
“Noona… tadi siang itu ada
orang yang mengikuti kita sepulang sekolah, karena kita ketakutan jadinya kita
sembunyi ya Hyungi~ dari pada kita nanti ditangkap karena kejadian kemarin”
saeng ku Kwang Min menceritakan kejadian tadi siang pada Noona dan dia hanya
menjawab dengan anggukan dari kepalanya. Dasar yeoja aneh jika sudah serius
pasti tak ada yang bisa mengganggunya.
“Tapi Noona~ah… dia
memberikan ini pada kami… Noona mau tau isinya apa..?” lanjut Saengi ku.. “ Ini
surat undangan makan malam besok jam 7 di restoran yang paling mahal Noona…
kita semua akan berangkat, Noona ikut ne…?” tanyanya pada Noona
Jieun POV
“ Ini surat undangan makan
malam besok jam 7 di restoran yang paling mahal Noona… kita semua akan
berangkat, Noona ikut ne …?” tanyanya padaku, “Tentu aku ikut, acara seperti
ini takkan pernah aku lewatkan seumur hidupku Saengi~ah…” jawabku padanya
dengan cepat. Selesai menjawab pertanyaannya aku melanjutkan membaca buku-buku
mereka yang sangat mudah aku pahami walaupun aku baru kali ini membacanya. Tapi
Appaku selalu mengajariku tentang semua pelajaran dirumah. Karena Appa bilang
padaku walaupun kita tinggal dihutan, tenang saja buku yang tak terpakai lagi
Imo selalu membawakannya untukku.
Min Woo POV
Yes, besok aku bisa bertemu
dengannya lagi, aku akan membawa burung kesayangannya dan dia, pasti membawa
gelang kesayanganku kita akan bertukar besok besok. Aku merindukan gelangku
yang sudah lama dia simpan, pasti dia juga merindukan Pigeon nya yang dia
sayangi. Aku tak sabar lagi untuk bisa bertemu dengannya lagi dengan resmi.
Pigeon~a.. besok kita bertemu dengan orang kita rindukan, sabar ya.. dan bangunkan aku jika waktunya sudah hampir
tiba. Oh iya aku lupa, aku belum bilang ke Hyung untuk mengirimkannya gaun yang
harus dipakai olehnya besok, dan pastinya harus selaras dengan warna bajuku
nanti.
@Home Jieun
Gaun apa yang harus aku
pakai, aku tidak ingin berrtemu dengan orang yang penting berpakaian tidak
rapi, aku mau Tanya Imo~ssi aja… ucapku sendirian didalam kamar sambil menutup
pintu almariku. Sebelum aku turun suara Imo~ah mengagetkanku…
“Jieun~ah…ini ada kiriman
paket untukmu… bukalah Imo ingin lihat apa itu isinya…?” ucapnya sambil
memberikan 1 kotak yang dibungkus rapi dengan pita warna pink sebagai
hiasannya. Aku juga penasaran siapa ya yang mengirimkannya untukku.huuft desahku lirih.
“Imo~a… lihatlah… ini gaun
yang cantik… dan tunggu didalamnya ada memo” ucapku sambil membuka surat kecil
yang ada didalamnya dan isinya… Tolong
anda pakai gaun ini di acara kita malam nanti, nanti kamu akan tahu siapa aku
yang mengirimkan gaun untukmu, aku merindukanmu Jieun~ah… MW” surat yang
aneh, tapi katanya dia ingin aku memakai gaun ini nanti malam, kebetulan sekali
aku bingung mencari gaun… gaun yang cantik…
@Night Home Jo Twins
“Kajja… sekarang sudah
pukul 7 malam, nanti kita telat lagi…” suara Jo Twins yang sudah tak sabar
ingin berangkat. Aku sudah siap untuk keluar dengan gaun yang diberikan orang
tak dikenal itu. “Mwo… Noona cantik sekali…” memujiku dengan mata yang tak
berkedip sama sekali. “Aigoo… tak perlu seperti itu memandangku, memangnya
kalian baru pertama kali melihatku… hmm” jawabku pada mereka. “Kajja.. kita
berangkat…” ajakku sambil menarik tangan mereka berdua masuk kedalam mobil Appa
dari Jo Twins.
@Restouran
Akhirnya sampai juga aku
dan Jo Family ditempat yang sudah dijanjikan kemarin.
“Appa… aku ingin
berdampingan denganmu…” rengekku pada Appa yang menggandeng tangan Appaku yang
lebih tinggi dariku. “ Kemarilah Chagi~ah.. Appa tahu kamu gugup ya…?” blas
Appa padaku penuh dengan rasa sayang.
Appa Jieun (leeteuk ) POV
Pandanganku terhenti ketika
melihat seorang yang aku kenal dati kalangan Istana menyambut kami semua, aku
berniat menyapanya, tapi aku takut dia melupakanku, biarlah dia saja yang
menyapaku lebih dulu jika dia memang mengingatku yang pernah menjadi prajurit
di Istana.
“Leeteuk~ah… senang sekali
aku bisa bertemu denganmu disini, apakah ini putrimu yang cantik itu…?” sapanya
sambil memelukku dan memandang putrid yang disampingku.
“Iya.. ini putriku, apa kau
mengenalnya…?” tanyaku padanya karena aku melihat dia juga menyapa putriku. “
tentu kita sudah pernah bertemu dengannya di hutan waktu itu.
“Jinja… kalian sudah
bertemu…?” Tanyaku lagi langsung melihat wajah putriku yang begitu anggun mala
mini dan dia langsung berlari masuk kedalam bersama yang lain.
“Ya sudah masuklah, Prince
sudah menunggu kalian” jawabnya sembari mengikutiku di samping.
Jieun POV
“Kamu…” tanyaku setelah
melihat namja yang kemarin dihutan dan taman bermain.
“Ya, ini aku… masih tidak
bisa mengenaliku…?” Tanyanya sambil menggenggam tangan kananku. Dan mengusap
punggung tanganku sembari melihat gelang yang aku pakai
“YAA… kenapa apa yang kamu
lakukan padaku…? Jangan anggap aku murahan…” teriakku padanya sehingga semua
orang yang ada diruangan itu melihatku.
“Tenanglah Jieun~ah… ini
aku namja kecil yang kamu tolong karena jatuh dilubang dan kamu membantuku
keluar dan akhirnya kamu juga yang jatuh sakit karena aku… Ingat..? dan ini
adalah Pigeonmu yang derikan eomma mu padaku. Dan itu yang kau pakai… adalah
gelang milikku, aku senang sekali karena kamu maih memakai dan menyimpannya
untuku” penjelasan panjang yang diungkapkannya itu mengingatkanku pada eomma. Eomma benar- benar tidak membohongiku, eomma
gomawo berkat eomma dan gelang ini aku
bisa bertemu dengan burung kesayanganku dan cinta pertamaku, termasuk dia juga
yang menjadi first kiss putrimu ini eomma… eomma neomu saranghae. Batinku
yang sembari membayangkan eomma ada didepanku dan sembari memeluk kami berdua.
“Jieun~ah… neomu neomu bogoshipo…”
ucapnya yang mempererat pelukannya untukku
“Nado Min woo~ah… nado
bogoshipoyo…” aku membalas pelukannya tanpa terasa air beningku keluar begitu
derasnya. Semua orang bertepuk tangan melihat kami berdua. Kami berjalan menuju
sekelompok orang yang sedang berperang dengan sendok dan garpu beradu dengan
piring di meja makan. Malam yang indah dan ini adalah awal dari impianku selama
ini, dan awal dari kehidupan baru yang akan aku lalu kedepannya bersama Prince
Min Woo dari Keluarga Kerajaan No.