Welcome To My Blog In Puisi Tak BerMakna ~~"(^-^)"~~

Senin, 27 Mei 2013

Curhat Ku Part 4 (Masih memilihmu)

Setelah aku bisa menggapaimu
Tapi kita berbeda tempat dan waktu 
Setelah aku bisa mendapatkan hatimu
Tapi tetap aku tak bisa bersamamu


Senang rasanya setelah sekian lama
Akhirnya kamu bisa aku miliki
Walaupun aku tau rasa itu hanyalah
Hanyalah rasa iba yang kau miliki

Aku tau kau terpaksa melakukan ini
Tapi aku takkan pernah menyesali ini
Karena 2 tahun itu bisa terbayar 
Walau hanya dengan 1 bulan bersamamu

Kini aku sudah tak lagi bersamamu
Tapi entah kenapa hati ini sulit menjauh
Berpaling dari perasaanku untukmu
Bukan karena aku lebih mencintaimu
Tapi inilah aku

Inilah aku seorang wanita masa kini
Tapi masih bisa mencintai seorang pria
Mungkinkah rasa ini akan hilang
Entahlah lihat saja nanti... 

Kamis, 23 Mei 2013

Ubahlah Bersama Allah

Sedikit belajar ya kawan ... !!!

Apa-apa kalau sendirian, pasti susah. Dan apa-apa kalau dikerjakan secara tim, pasti lebih mudah. Apalagi Allah sebagai Partner kita. Subhaanallaah.
Apa khabar 40 hari Saudara shalat berjamaah? Tepat waktu, dan di masjid? Mudah-mudahan ga keganggu ya? Gimana juga 40 hari zikirnya? Semoga sudah terus berjalan, sebagai sarana latihan melembutkan hati dan mendisiplinkan diri.
Saya banyak nanya tentang 40 hari terus. Sebab saya konsen dengan perubahan Saudara. Ibadah harus menjadi karakter. Bukan hanya nilai di atas kertas. Pembiasaan siapa tahu akan jadi kebiasaan. Dan target 40 hari ngebenahin ibadah itu seharusnya target Saudara sendiri dalam membangun kebiasaan. Sebagaimana sudah saya katakan sebelum-sebelumnya... Diri kita ini sudah terlampau malas beribadah. Tentu tidak semua dari Saudara yang membaca ini adalah pemalas dalam ibadah. Kebanyakan. Begitu saya menyebutnya. Kebanyakan emang males. Sekian lama ga perhatian di persoalan-persoalan yang asas, yakni urusan shalat. Mudah-mudahan “terapi” memaksakan shalat selama 40 hari berjamaah, tepat waktu, di masjid, membantu menormalkan lagi siklus ibadah kita semua. Amin. Saya doakan semuanya istiqomah. Dan doakan pula agar saya dan keluarga pun istiqomah. Amin ya Rabb.
***
Untuk mengawali kajian ini. Izinkan saya mengutip salah satu ceramah saya. Mengutip kan lebih gampang, he he he. Ini saya saring dari berbagai ceramah tentang tauhid, iman, amal saleh, dan doa. Saya perlu mengutip ini, agar tindakan sekuriti yang menginginkan perubahan hidup, tidak dianggap sebagai tujuan salah dan “disangka” tidak ikhlas. Mudah-mudahan ada kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut lagi. Berikut ini kutipannya:
Rasulullah bersabda; “Fa-idzaa sa-alta, fas-alillaaha. Jika mau meminta, mintalah sama Allah. Jika mau berharap, berharaplah sama Allah. Fa-idzasta’anta fasta’in billaah. Jika mau minta tolong, minta tolonglah sama Allah. Dan di dalam Surah al Baqarah ayat 186, Allah menyatakan akan mengabulkan semua doa. Namun sesiapa yang mau dikabulkan doanya, maka ia harus mengikuti seruan Allah dan percaya sama Allah. “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Dan kalau dipikir-pikir, tentu susahlah orang mengikuti seruan Allah, jika tidak percaya. Seperti shalat dhuha. Allah bilang lewat Rasul-Nya, silahkan dhuha, nanti Allah akan bukakan pintu rizki. Silahkan sedekah, nanti Allah akan melipatgandakan rizki tersebut. Silahkan shalat malam, nanti bakal ditinggikan derajatnya dan dimuliakan. Nah, terhadap perintah-perintah ini, akan susah kita jalankan kalau kita tidak percaya. Dan ketika kita percaya sama Allah, inilah iman. Dan ketika kita beriman, sesungguhnya terjadilah pelaksanaan apa yang menjadi seruan Allah.
Iman arti sederhananya percaya dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan melakukan dengan perbuatan. Maka kemudian buat mereka yang beriman ini, dan berusaha mematuhi dan melaksanakan perintah Allah, doa-doanya akan dikabulkan Allah. Saat itulah kemudian kita gantungkan harapan hanya pada Allah, dan memanjatkan doa kepada Yang Maha Mendengar Doa. Sungguhpun sah-sah saja bagi Allah bahwa DIA bisa saja memberi tanpa harus manusia melakukan apapun, dan tidak mesti Allah memberi terhadap hamba-hamba-Nya yang melakukan sesuatu. Namun kiranya, sebagai hamba yang kepengen berbuat yang terbaik, kita juga harus menunjukkan akhlak dna ibadah yang terbaik kepada Allah untuk mendapatkan yang terbaik juga bagi kita.
Dan ketika orang lain menyebut “pamrih”, yakni ketika punya hajat saat mengikuti seruan Allah, saya menyebutnya sebagai sami’naa wa atho’naa. Saking yakinnya sama Allah, kita ikuti seruan-Nya. Bahwa kita harus berharap sama Allah, ya sama siapa lagi kita boleh dan bisa berharap? Kecuali tentu saja kepada Allah. Dan bukankah siapa yang memang nurut dan rajin beribadah, kita-kita ini lebih berpeluang disayang dan ditolong Allah? Kita berharap sama Allah, bukan dengan tangan kosong. Melainkan kita mempersembahkan ibadah terbaik setelah selama ini mungkin kita mengecewakan.
Mudah-mudahan kutipan di atas, sedikit melegakan Saudara-Saudara yang beranggapan ibadah ya ibadah saja, jangan pamrih-pamrih sama Allah. Sekuriti yang diceritakan ngebut ibadah dengan harapan akan dimudahkan Allah ikhtiarnya untuk berubah dan cukup rizki. Jika ini dianggap salah, bertentangan, maka sesi-sesi selanjutnya dari KuliahOnline ini akan cukup terganggu.
Saya kutipkan lagi potongan tausiyah saya yang lain tentang kita harus membedakan antara ikhlas dengan doa, ikhlas dengan patuh, ikhlas dengan mengharap:
Dan memang yang saya rasakan, atas izin Allah, kita-kita ini agak sedikit berbeda sudut pandangnya tentang keikhlasan. Jika meminta sama Allah adalah dibolehkan, bahkan ketika seseorang tanpa amal dan orang yang buruk kelakuannya, maka masakan lagi orang yang berdoa denga diiringi amal saleh dan baik kelakuannya jadi tidak boleh? Kan lucu. Sebelom beramal saleh boleh berdoa, harusnya setelah amal saleh dilakukan tambah lagi boleh berdoa. Ini bukan perkara pamrih dan tidak pamrih. Ini perkara doa.
Jika kita setuju doa adalah ibadah, maka jika kita melakukan amal saleh, apa saja, lalu kita tambahkan lagi dengan berdoa, sesungguhnya dapat pahala berganda-ganda. Contoh, tahajjud. Tahajjud ya ibadah. Doa, juga ibadah. Jika kita hanya tahajjud, tanpa doa, maka pahalanya pahala tahajjud saja. Sedang pahala doanya tidak ada. Jika dua-duanya, dapat dua-duanya. Sedekah adalah ibadah, doa juga ibadah. Sedekah dan doa, jadi dua ibadah.
Dalam kajian tentang puasa, ada hadits yang masyhur: Man Shooma Romadhoona ii-maa-nan wahtisaaban, ghufiro lahuu maa taqoddama min dzanbihi wa maa ta-akh-khor. Sesiapa yang berpuasa di Bulan Suci Ramadhan, dengan iman dan ihtisaaaban, yakni rojaa-an li tsawaabihi, berharap penuh akan balasan Allah, maka dosa-dosanya diampuni Allah. Lihat, bahkan ihtisaaban diakui Allah sebagai satu yang diperbolehkan dan bahkan dianjurkan. Berharapa kebaikan dan kemurahan Allah.
Ad-du’aa-ul mukh-khul ‘ibaadah. Doa itu adalah kepalanya ibadah. Ini punya makna jadinya tidak sempurna seseorang yang beribadah tapi ia tidak berdoa. Di Indonesia terjadi sedikit salah kaprah atau perbedaan adalah salah satunya mungkin disebabkan terjemahan: Ikhlas dalam bahasa arab sebagai ikhlas dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, ikhlas boleh jadi disebut sebagai tanpa pamrih apapun. Menafikan apapun, termasuk doa. Sehingga ada orang-orang yang berkata, saya mah ibadah-ibadah saja (shalat, puasa zakat, sedekah, berbuat baik, menjaga lisan, birrul walidain, haji umrah, dll), ga usah minta-minta sama Allah. Berharap wajah-Nya dan ampunan-Nya saja. Wallaahu a’lam. He he he, saya sering balikin lagi tuh kalimat, bahwa di dalam kalimat itu ya tetap saja ada doanya. Yakni harapan akan wajah Allah dan ampunan-Nya. Ya ini juga doa namanya. Hanya doa yang sangat agung. Bukan lagi tataran dunia. Sekali lagi wallaahu a’lam.
***
Setelah Saudara melihat dan membaca kutipan-kutipan ceramah saya yang disarikan dari berbagai CD/DVD saya, bismillaah ya kita lanjutkan kajian esai Kuliah Tauhid terdahulu. Kemaren kita belajar tentang kisah perubahannya seorang sekuriti sebab ia ubah kebiasaannya beribadah dan menjalani sedikit ilmu yang didapatnya dengan keyakinan tinggi. Maka bila diresapi bersama itu tulisan, seharusnya menginspirasikan satu hal buat kita. Bahwa setiap orang bisa berubah dengan mudah, asal dia tidak sendirian mengubah keadaan dirinya. Berubahlah bersama orang-orang yang positif, yang mampu bersama-sama menuju perubahan. Apalagi bila kita mau berubah bersama Allah langsung, Penguasa Segala Kehendak dan Penentu Segala Ikhtiar.
Ya. Ubahlah bersama Allah. Jangan hanya mengandalkan otak saja. Apalagi otot. Andalkan juga kekuatan doa, kekuatan ibadah, dan kekuatan amal saleh. Dalam bahasa yang lebih sederhana, setiap orang yang mau berubah, ubahlah juga porsi doanya, porsi ibadahnya dan porsi amal salehnya. Apalagi kalau perubahan itu bisa diniatkan dari sekarang, alias nawaitu nya dibenerin, dilurusin, wuah, perubahan itu adalah perubahan yang diridhai Allah. Misalnya, nawaitu kan bahwa kalau kehidupan berubah, maka perubahan ini akan ia bawa ke hal-hal positif; ingin lebih menyenangkan keluarga, orang tua, agar lebih banyak anak yatimnya, agar lebih banyak sedekahnya, agar mudah datang ke pengajian, agar bermanfaat lebih besar lagi buat agamanya Allah, buat orang-orang sekitar.
Tidak bisa seseorang berubah, tanpa adanya perubahan. Sedangkan memperbesar porsi mikir, porsi kerja, porsi usaha, porsi tenaga, akan membuat manusia keletihan. Ia tidak akan punya banyak waktu untuk menikmati perubahan itu. Yang lebih sering terjadi adalah orang tersebut akan terjebak pada terus menerus di dalam suasana ikhtiar menuju perubahan itu. Kalaupun terjadi perubahan, maka yang akan menikmati adalah orang lain. Bukan dia.
Jadi, kalau ditanya, apakah saya bisa berubah? Ya jawabannya, bisa. Seberapa lama perubahan bisa dicapai, dan seberapa bagus kualitas perubahannya, tanya saja seberapa besar dan berkualitasnya usaha untuk menuju perubahan itu.
Perubahan apa sih yang dimaksud?
Perubahan apa saja yang dikehendaki;
-          Keluarga sakit-sakitan.
-          Pekerjaan yang bergaji kecil.
-          Usaha yang tiada menguntungkan.
-          Dagangan rugi terus.
-          Ngajuin modal ga pernah tembus.
-          Bangkrut.
-          Keluarga yang tidak harmonis.
-          Hidup dalam kungkungan hutang.
-          Hidup tanpa pendamping hidup.
-          Rumah tangga tanpa anak.
-          Miskin.
-          Selalu kurang.
-          Selalu hina di mata keluarga, saudara dan tetangga.
-          Berketurunan dari orang-orang rendahan, kepengen anak tidak seperti kita.
-          Kepengen anak lebih maju dari kita hidupnya
Dan seterusnya, mengubah hidup ke arah yang lebih baik. Sungguhpun itu semua adalah sebuah keniscayaan, di mana semuanya bisa dipergilirkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya sebagai ujian hidup, namun keadaan itu semua, bisa diubah.
Sekali lagi, tempuhlah jalan yang berbeda dengan yang orang lain tempuh. Tentu saja bekal-bekal “dunia” ya dijalani. Tapi jangan pake hanya kekuatan dunia saja. Ya itu tadi, cepet lelahnya. Tempuhlah jalan-jalan seperti yang sudah disebut di kisah sekuriti yang lalu. Gunakan tambahan kekuatan doa, kekuatan ibadah, kekuatan amal saleh. Teliti kekurangan dan kelemahan dari sisi ini, supaya ada perbaikan. Ketika ada perbaikan, maka perubahan adalah milik Anda!
Masih belum paham ya?
Gini, perubahan yang paling gampang diidentifikasi adalah perubahan ibadah. Bila Anda jadi rajin membuka al Qur’an, rajin membuka buku-buku hadits, ada jam-jam tambahan bercengkrama bersama Allah, sedekahnya bertambah, shalat-shalat sunnahnya juga bertambah, kebaikan-kebaikan pada sekitar bertambah, maka bisa dipastikan, sebentar lagi perubahan benar-benar akan terjadi.
Buat Anda yang bertambah dan berubah, tapi frekuensi ibadah dan amal saleh menjadi berkurang dan melemah, itu sebenernya tanda-tanda kemunduran. Coba saja dirasakan. Dirasakan pake ukuran hati. Pake ukuran kebahagiaan yang hakiki.
***
Bentuk Konkrit Perubahan
Setiap perubahan,
butuh langkah konkrit
Seorang kawan bertanya masih seputar bentuk konkritnya atau langkah konkritnya menuju perubahan tersebut.
Maka saya katakan begini, jika posisi Anda saat ini hidup dalam suasana sakit-sakitan, lakukanlah petunjuk-petunjuk “dunia”; berolahragalah, jagalah/perhatikanlah makanan yang dimakan, istirahat yang cukup, dan seterusnya.
Terhadap “langkah-langkah dunia”, istilah saya mah orang-orang yang tidak memiliki Allah pun sanggup melakukannya. Tapi, kalau hanya melakukan langkah-langkah dunia ini, maka perubahan yang sesungguhnya tidak akan pernah bisa dinikmati, kecuali apa yang sekedar kita rasakan saja.
Buat yang perlu penjelasan lagi, begini. Andai kita sakit, lalu kita berobat. Insya Allah sesuai dengan sunnatullah-Nya, kesembuhan itu bisa saja kita dapatkan. Tapi, bila hanya berobat saja, tiada berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, maka tiadalah yang bisa kita dapat kecuali kesembuhan itu saja. Yang demikian itu sama bila seseorang “hanya bekerja”. Tentu saja ia bisa mendapatkan gaji. Yang tidak punya Tuhan pun akan mendapatkan gaji bila ia bekerja. Namun, sebagai seseorang yang menginginkan Perubahan Besar, maka tiadalah cukup ia bekerja sekedar bekerja. Ia perlu “nilai”. Supaya tidak sekedar bekerja. Saya pernah membesut satu tausiyah tentang kehidupan yang judulnya: Memaknai kehidupan & Memberi Nilai Lebih. Ini tausiyah ketika saya membuka Waoreng Penyet di Gejayan, Jogjakarta. Saya dengan Mas Joddie dan Mbak Aniek, pengembang Waroeng Steak & Sheak, mengembangkan lagi satu brand dengan nama Waroeng Penyet. Ketika pembukaan itu saya memberi tausiyah tentang memaknai kehidupan dan memberi nilai lebih.
Baiklah, pada contoh tentang hidup sehat, kita coba kembangkan ya. Langkah konkrit dalam kasus kepengen hidup sehat, selain menempuh cara-cara dunia, cobalah ubah bersama Allah dalam menuju hidup yang sehat, tidak sakit-sakitan dengan cara melakukan hal-hal berikut ini;
-          Pergiat doa. Cari waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa. Selepas shalat wajib misalnya. Jadilah orang yang rindu dengan waktu shalat, sebab kepengen berdoa setelah usai shalat. Langsung munajat setelah berhadapan dengan Nya di dalam shalat. Syukur-syukur bisa berdoa selepas shalat hajat, dhuha dan atau bahkan tahajjud. Lebih bertenaga.
-          Bila sebelum sakit-sakitan malas-malasan shalatnya, sering telatnya ketimbang tepatnya. Lebih sering malasnya ketimbang rajinnya. Lebih sering sendiriannya ketimbang berjamaahnya… Ubahlah. Jadilah orang-orang yang betul-betul bergiat berubah di urusan yang disebut ini. Datang ke Allah sebelum waktunya. Artinya, sebelum azan, coba datang kepada Allah. Sambut Allah. Jangan sampe Allah menunggu. Kitalah yang menunggu Allah, sebab kita ada keluhan yang ingin disampaikan kepada Nya. Jika sebelumnya kita tiada khusyu’ shalatnya, dan tiada ada usaha untuk khusyu’, kini kita shalat dengan hati dan pikiran kita, bahwa kita shalat membawa penyakit kita untuk diberi Nya kesembuhan.
-          Bila sebelumnya shalat-shalat sunnah malas benar tertegak, maka hidupkanlah shalat-shalat sunnah. Mulai dari qabliyah ba’diyah, dhuha, dan seterusnya. Kalau perlu ambil shalat-shalat sunnah yang jarang orang kerjakan; shalat sunnah tasbih, shalat sunnah syukur wudhu, dan lain-lain. Bila sebelumnya sudah shalat dhuha, tapi masih dua rakaat, tambahin jadi empat. Kalo tadinya sudah empat, jadikan delapan, dan seterusnya.
-          Bila sebelum sakit-sakitan sedikit anak yatimnya, cari lagi anak yatim yang lain sebanyak yang kita mampu sebagai tambahan. Bila sebelum sakit-sakitan, ada sedekahnya, maka sekarang pas sakit-sakitan, tambahin sedekahnya.
-          Bila ada sesuatu hajat, apa ke’ dah hajatnya, lakukan hal yang serupa dengan poin-poin di atas. Termasuk juga soal-soal kesulitan hidup. Sama saja. Jangan konsen ke hajat dan persoalan hidupnya. Konsen ke Allah, yang menggenggam segala hajat dan persoalan hidup. Lakukan perubahan, lakukan kebaikan. Insya Allah meski hajat dan persoalan hidup belom kecapai dan belom selesai, namun ketenangan dan jalan terang sudah akan Allah berikan. Dan insya Allah, hajat dan persoalan hidup jadi jalan ibadah dan jadi jalan pendekatan diri kepada Allah. Alhamdulillah.
Dan kebaikan-kebaikan lain, seperti menjadi ayah yang baik, ibu yang baik, bagi anak-anak Anda, diintrospeksi, diteliti kekurangannya, lalu kebut di sisi ini untuk menjadi ayah dan ibu yang lebih baik lagi. Atau ketika posisi Anda adalah anak, perbaiki hubungan Anda dengan orang tua Anda. Suami menjadi suami yang lebih baik lagi ke istri. Istri menjadi lebih baik lagi ke suami. Tetangga ke tetangganya, saudara ke saudaranya. Insya Allah, perbaikan-perbaikan yang lebih bersifat mental, akhlak, moral, dan atau perbuatan dan sikap sehari-hari inilah yang akan membuat ikhtiar Anda menuju perubahan dan perbaikan hidup menjadi mudah. Mudah, sebab ada keridhaan Allah di sana.
Nanti akan terjadi keajaiban-keajaiban-Nya yang tahu-tahu Anda sudah hidup semakin sehat. Misalnya, di perjalanan ikhtiar menuju sehat, ada seorang kawan yang mereferensikan sesuatu yang ternyata cocok dengan Anda sehingga Anda memperoleh kesehatan sempurna.
Hal-hal di atas bisa diterapkan juga pada kasus-kasus yang lain. Pokoknya, bagi siapa yang menempuh jalan untuk menghadirkan pertolongan Allah, maka Allah akan hadirkan jalan-jalan di luar jalan yang selama ini ia tempuh.


Wassalamu\'alaikum wr.wb
Salam
Yusuf Mansur

I Have Your Gift

Author : srcute aka park shu zie
Genre : Fantasy
Length : ~ Ficlet
Rating : PG- 15
Main cast :  Lee Ji Eun (IU), No Min Woo ( Boyfriend), Kim Hye Woo (OC), Kim Hyun Joong ( SS501), Leeteuk ( Super Junior ), Jo Family
Author POV
Pagi yang cerah menghiasi rumah ku yang tak bersahabat dengan lingkungan, ku lihat kanan dan kiriku masih sama sperti yang biasa aku liat setiap harinya. Suasana masih terlihat penuh dengan pepohonan yang tinggi dan tak lagi rumah lain selain tempat yang aku tinggali sekarang ini. Yupz.. ini lah rumahku yang memang ada ditengah hutan dan jauh dari kerumunan kota ramai yang dipenuhi dengan kemegahan itu. Aku seorang gadis yang hidup dengan laki-laki paruh baya karena ibuku telah meninggal 5 tahun lalu sejak saat itulah aku tinggal hanya berdua dengannya dihutan ini, tanpa rasa bosan karena aku bias melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada yang mengejekku atau menghinaku disini.
“Ji eun~a… “ suara seorang laki-laki memanggilku, itu dia appaku yang aku anggap sperti eommaku juga..
 “ nde, appa… wae? “ aku menjawab dengan cepat,
“ appa mau makan… apa kau sudah memasak chagi..? “ Tanyanya sambil memegang perut yang bertanda cacing didalamnya sudah berdemo untuk meminta jatahnya hari ini.
“ Nde, appa.. sudah kok.. semuanya ada di meja makan, kajja appa.. kita makan… ” sambil menggandeng manja tangan appaku yang paling tersayang.
“kajja.. chagi~a.. “ timpal appaku berjalan sambil mencium pucuk kepalaku yang selalu aku rindukan semenjak eommaku pergi dan tak pernah lagi aku rasakan untuk selamanya.
“Appa… kapan aku bisa ke kota..? aku ingin sekali pergi kesana untuk melihat keramaian taman kota… “ aku memulai pembicaraan yang sebelumnya hening dan hanya sura sendok dan garpu yang beradu dengan piring berisi nasi.
“Putri appaku yang sangat cantik… tunggu hingga appamu ini punya uang cukup untuk ke kota, ne!” jawab appaku yang tangannya tak berhenti memasukan nasi kedalam mulutnya.
--------------- Skip -------- >
“Pigeon~a…  dimana kau…? “ terdengar suara seorang namja yang tak terlihat jauh dari pandangan mataku yang sedang bertengger di atas pohon layaknya seorang monkey mencari makan.
“ Nde, waeyo namja kyeopta ?“ jawabku dengan keras sambil menatapnya dari kejauhan
Min Woo POV
 “ Nde, waeyo namja kyeopta ? mwo ada orang yang menjawab panggilanku, darimana sumber suara itu, sepertinya suara itu berasal dari yoeja deeh.. tapi siapa ya..? “ dalam batinku bertanya sambil menatap disekelilingku yang tak terlihat seorangpun di sekitarku
“Hey namja, kau mencari siapa kesini ? “ terdengar lagi suara yeoja yang sama
“Aigoo… siapa itu yang punya suara..? aku jadi takut kabuuuuuurrrrrr aaaaaaaahhh” teriakku sambil berlari mencari jalan keluar dari hutan yang seram ini
“Hyuuuung… aku takuuuuttt” berlari lalu memeluk hyungku yang tinggi didepan mobilnya
“Waeyo Min Woo~ya..? Wae ?” tanyanya dengan pandangan bingung sambil memelukku dengan kagetnya
“Ani, hyung tadi di hutan ada suara yeoja bicara, aku takut karena disekelilingku tidak ada siapa-siapa” jawabku yang masih merasakan takut dengan jantung yang tak beraturan detaknya.
“Saengie~a yang tampan, kamukan sudah besar seharusnya kamu harus berani menghadapinya, apalagi itukan hanya suara, jadi jangan takut ya.. “ jawaban yang tak ingin aku dengar darinya. Batinku berbicara berbeda dari mulutku.. “ nde hyung” jawabku cepat
Jieun POV
“Aigoo… siapa itu yang punya suara..? aku jadi takut kabuuuuuurrrrrr aaaaaaaahhh” dasar namja pabo udah besar masih saja penakut, Huuft “ yang keluar dari mulutku tanpa aku sadari. Tapi namja itu tampan juga sih.. hehe..
“wait Pigeon ? “ apa dia mencari burung yang ada ditanganku sekarang…? Aku harus cepat memberikan ini kepadanya, sebelum dia kembali ke kota “ batinku sambil menuruni pohon yang aku naiki sekarang. Dan berusaha berlari mengejarnya dan tiba-tiba buugh kaki tersandung akar besar yang membuatku jatuh ketanah. Baru kali ini aku jatuh karena namja itu.., huuft “  desahku yang tak terduga begitu keras didengar.
“ Senangnya ternyata dia masih ada” dalam hati sambil tersenyum melihatnya memeluk hyungnya itu aku jadi iri melihatnya seperti itu, namun tak kusangka namja itu melihatku dan reflex aku sembunyi dibalik pohon didekatku,
Tap
Tap
Tap
“Baa… “ suara namja itu mengagetkanku dibalik pohon sampai jantungku terasa ingin melompat melihatnya sedekat ini deg.. deg.. deg..
“ Apakah kau suara yeoja itu..?” sambil melihatku dari ujung kepala hingga ujung kaki dan pandangannya berhenti tepat melihat burung yang ada digenggamanku.” Ini Pigeon ku… apa kau yang menemukannya..? “ pertanyaannya yang membangunkanku dari lamunan menatap wajahnya yang tampan itu.. “wae ? kenapa kau menatapku seperti itu..? “ Tanyanya lagi sambil mengibaskan telapak tangannya didepan mataku yang tak bias berkedip karena ketampanannya, waaahhh dia tampan sekali hatiku dag dig dug ni, apa aku menyukainya..?“ batinku berbicara hingga akhirnya aku tersadar dan segera berkedip membasahin mataku yang kering karena menatapnya tadi.
“ Wae… kamu menatapku seperti itu..? itu sangat menakutkan tahu… dasar yeoja aneeh..!! ucapnya sembari berusaha merebut burung itu dari genggamanku.dan kemudian..
Buuugghh
Oh tidak… “ bibirnya mendarat diatasku.. aku bangun segera mendorongnya dan aku berlari menjauh darinya, burung ini masih ada digenggaman ku, dia mengejarku karena aku takut jadinya aku bersembuni dibalik pohon dia melewatiku begitu saja.”Oh akhirnya aku selamat” batinku.
--------------à Skip
Kim Hyun Joong POV
“Saengie~ah… kau dimana..? ayooo kita pulang hari semakin gelaaap” teriakku sambil bejalan memasuki hutan… “anak ini selalu saja pergi seenaknya tanpa ijin padaku terlebih dulu, kan aku juga yang repot.. “ ucapku lirih  dan mataku tertuju pada seorang gadis yang sedang bersembunyi di balik pohon, “aaaaahhhh” dia teriak saat aku menyentuh pundaknya.
“Yeoja yang cantik, boleh aku minta burungnya itu” dia memebrikannya “ini punya namdongsaeng ku yang sedang kebingungan mencari burung ini ternyata kau yang menemukannya, gomawoyo….” Lanjutku dan tidak lupa mengucapkan terima kasih padanya, “ Kim hyun Joong imnida.. kamu ? “ tanyaku sambil memperkenalkan namaku
“Le Jieun imnida “ jawabnya sambil tersenyum malu-malu tapi manis sekali jika dipandangnya.
“ Jieun~a.. apa kamu tinggal di hutan ini..? dengan siapa kamu tinggal.. ? apa orang tuamu tidak mencemaskanmu bermain terlalu jauh dari kota..? “ tanyaku memulai pembicaraanku pada yeoja kecil ini yang panjang tanpa ada sela sedikitpun darinya.
“ Nde Hyung, aku tinggal disini dan orang tuaku masih bekerja mengumpulkan uang untuk kita pergi ke kota, dan mereka tidak akan mencemaskanku bermain kesini karena rumahku di tengah hutan sana, dan eommaku.. dia sudah meninggal 5 tahun lalu Hyung..” jawabnya yang langsung berubah menjadi sedih pada saat menceritakan keluarganya dan air bening itu aku lihat jatuh ke pipinya yang cantik.
“ Mian, uljima Jieun~a… “ sambil menghapus air matanya dari pipi cantiknya.
“ Nde Hyung, Gwoenchanayo…  aku pulang dulu ya Hyung… sebelum  appaku pulang dari pekerjaannya… bye Hyung… “ salamnya sembari melambaikan tangannya berlalu pergi menghilang  di balik  pepohon  yang  rindang dan besar-besar itu,
kresek
kresek
kresek
Saengi~a… kamu dari tadi bersembunyi di balik semak-semak itu..? “ Tanyaku memandangnya cemas karena takut kehilangan dia lagi seperti dulu
Flashback
“ Saengi~a…. kau dimana..? “ teriakku ketika aku sadar kalau aku tak lagi menggenggam tangannya disampingku, aku berlari memutari hutan yang lebat dan tak tahu arah jalannya kemana dia pergi, hingga akhirnya aku berhenti dan mulai lelah mencarinya
“Hyuuung…” suara itu aku merindukannya dia kembali setelah beberapa hari semenjak dia hilang dihutan dan dia kembali ke istana diantarkan seorang wanita paruh baya yang disebelah tangannya  menggenggam burung yang menyebabkan namdongsaeng ku hilang. sebagai tanda perpisahan dan perkenalan merek burung itu di berikan pada Prince ku, dia sangat menyayanginya. Wanita itupun pergi entah kemana dan aku berusaha mengejarnya tak terduga jalanya cepat tanpa jejak.
Hye Woo POV
Tugasku sudah selesai,untuk mengurus putriku yang kini sedang sakit karena terjatuh dari atas pohon kemarin karena menyelamatkan putra mahkota ini, dan waktunya aku harus mengantar putra mahkota ke Istananya. Aku berpamitan pada putriku yang tertidur lelap, bergegas pergi untuk mengantar putra mahkota ini pulang. Perjalanan jauh aku tempuh untuk sampai ke istananya. Akhirnya sampai juga di istana, aku segera mengantarnya kedepan pintu gerbang istana dan memberikan burung kesayangan putriku untuknya karena itu pesan dari putriku. Mung putra mahkota ini orang yang special diantara kami bertiga. Dengan berat hati aku memberikan burung itu padanya.
“Hyuuung…” Dia berteriak dan melepaskan genggaman tanganku, dan aku langsung berlalu pergi meninggalkannya karena pikiranku masih terganggu dengan putriku yang masih tertidur lelap dirumah sendirian. “Minhae.. purtiku eomma akan segera pulang “ ucapku dalam hati sambil berjalan secepatnya. Aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang. Aku langsung bersembunyi dibalik pohon. Disampingku jangan sampai orang itu melihatku kalau tidak aku akan mati karena rasa takutku.
Flashback End
Sampai sekarang kita tak sempat lagi bertemu untuk mengucapkan terima kasih padanya. Keluarga istana masih merasa berhutang budi padanya karena jika tidak ada dia  mungkin aku tak bisa lagi bertemu dengan Prince ku ini . kami mencoba mencarinya keseluruh penjuru memasang iklan. Tapi hasilnya nihil tidak pernah ada yang datang membawa kabar gembira tetang wanita itu. Hingga waktu berjalan 5 tahun terhitung dari waktu itu..
“Hyuung… kau melamun lagi..? “ Tanya saeng ku yang menyadarkanku dari lamunan.
“Ani… kajja.. kita pulang.. “ aku mengelak lalu menarik tangannya yang sudah sama besarnya dengan ku tapi masih saja seperti anak kecil.
-----------------------à Skip
“Hyung…  tadi yeoja itu kenapa kok wajahnya sedih seperti habis menangis...” tanyanya yang berhasil mengalihkan pandanganku menatap wajahnya.
Min Woo POV
“Hyung…  tadi yeoja itu kenapa kok wajahnya sedih seperti habis menangis...” Tanyaku yang membuat hyung disampingku menatap heran, yah.. dia adalah orang kepercayaan istana tapi karena aku sangat dekat dengannya dari kecil, jadi dia aku anggap seperti hyungku sendiri. Dan sampai kapanpun dia akan tetap menjadi hyungku yag paling aku sayangi.
“Hyuuung… kenapa diam..? aku bertanya kenapa yeoja itu menangis…? Kau apakan dia Hyung…? Awas kalau hyung berani melukainya, Hyung akan mati ditanganku.. Huuft “ ucapku yang membuat Hyung kaget dan merasa ketakutan.
“Hmm… nde… hyung mengerti Your Highness… Dia menangis karena mengingat eommanya yang sudah wafat 5 tahun lalu, itu yang dia ceritakan padaku tadi, memangnya Saengi~a.. memang kenapa jika aku melukainya…?Kau berani membunuhku, jinjja...?“  Jawabnya yang membuatku diam seketika tentu tidak hyung… aku tak tega melakukan itu semua padamu.” Batinku menjawab pertanyaannya lalu aku pergi menjauh darinya. Segera masuk kamarku berbaring diatas kasurku yang sangat empuk sekali.
Chu~ “melintas pikiranku teringat kejadian tadi siang, senang rasanya hatiku bisa bertemu dengannya lagi… dan aku bisa merasakan manisnya fisrt kiss ku dengannya.. eoh.. aku tidak akan mencucinya.. haha..”
Jieun POV
“Jinja…Appa…? Yeeeehhh… Akhirnya aku bisa ke kota juga… Gamsahamnida Appa..” teriakku yang senang sekali mendapat kabar dari appaku, aku segera pergi dan menyiapkan semua keperluanku untuk ke kota, karena dikota aku akan tinggal dengan Ajumma dan Ajussi ku untuk beberapa hari. Semua barang yang aku butuhkan sudah siap dan besok aku akan berangkat dengan appaku cukup pagi agar tidak terlalu siang di jalan nanti.
“Appa…. Kajja kita berangkat… hari sudah mulai siang nih…” ajakku yang sudah selesai memakai sepatu pink yang baru dibeli Appa kemaren. Dengan memakai celana putih baju pink yang warnanya selaras dengan sepatunya dan tidak lupa memakai jaket warna putih kesayanganku, tidak lupa juga foto eomma yang selalu aku bawa menjadi penyemangatku diperjalanan nanti. Tunggu ya Prince ku,.. aku akan segera datang untuk bertemu dengan burung kesayanganku yang eomma berikan kepadanya, aku sangat merindukanmu Prince.
Author POV
Flashback
“Putriku yang cantik, kamu boleh kekota jika usiamu sudah 17 tahun ya Chagi~ya.. “ ucap eomma yang membuatku senang. Yang menjadi penyemangatku untuk cepat sembuh waktu itu. “ Eomma, burung punyaku mana..? apa Eomma sudah memberikan burungku pada pengeran itu..? huuhuu… “ tak terasa Jieun kecil mengeluarkan air mata beningnya ketika mengingat peliharaan kesayangannya sudah tidak bersamanya lagi.” Tenang ya Chagi~a… kamu boleh kok mengunjunginya tapi ingat kamu harus besar dulu, kenapa karena jika kau masih kecil seperti saat ini kamu tidak boleh masuk oleh penjaga Istana disana. Ingat lah Chagi~a… Prince mu itu namja imut dan baik hati. Dan dia itu tidak akan membuatmu terluka. Jika nanti kamu siap untuk menemuinya bawalah ini sebagai pengingatnya, agar dia mengenalimu nanti. Ingat itu ya.. Chagi~a… “ nasihat yang eomma berikan itu emang panjang lebar. Tapi itu bisa menenangkan hatiku. Aku memeluk eomma dengan penuh rasa senang karena punya eomma yang baik hati.
“Chagi~a… maafkan eomma karena tidak bisa menjagamu lebih lama, penyakit ini yang memaksa eomma untuk pergi lebih dulu dari dunia yang indah ini. Meninggalkan putrid yang cantik seperrtimu, meninggalkan appamu yang paling eomma cintai. Jaga dirimu baik-baik ya Chagi… karena mulai hari ini, besok, lusa dan seterusnya kamu akan tinggal hanya dengan Appamu, jaga dia juga ya Chagi~a.. eomma sayang kalian berdua… muach Selamat tinggal Chagi~a… “ Surat kecil yang dibuatnya sebelum pergi meninggalkanku dengan Appa.
Flasback End
Jieun POV
Akhirnya aku sampai dikota juga “ Appa… ini kota ya Appa, wah ramai sekali eoh…” ucapku sambil memandang disamping kanan dan kiriku, melihat orang-orang membawa belanjaannya yang baru keluar dari tempat berbelanja penuh dengan canda tawa.
“ Appa… kajja kita masuk kedalam.. “ ajakku sambil menarik tangannya dengan paksa.
“Chagi~a.. kita kerumah Ajumma mu dulu ya.. baru kita kembali kesini. Appa kan masih terlalu lelah untuk berhenti disini. Nanti putra-putranya ajumma mu yang mengantar kesini sambil berhenti disalon untuk memperbaiki penampilanmu. Kajja Chagi~a.. mengertikan yang Appa katakana padamu “ jawabnya yang membuatku merasa bersalah.
“Jinjja…? Baiklah Appaku yang keren… “ candaku tapi memang kenyataannya seperti itu.
@Home Ajumma
“Sile Hamnida Imo~ssi… “ ucapku sebelum memasuki rumah Ajumma Jo.
“Annyeong haseyo Hyungi… silahkan masuk, rumah ini kecil, ajdi mohon dimaklumi ya Hyung” ucap Ajussi Jo pada Appa. “ Oppa… apa kabar?  aku sangat merindukanmu… inikah putrimu yang dulu itu…? Waah dia cham yebbeoyo yah Oppa.. sama seperti eommanya”  berteriak kemudian setelah memeluk Appaku kan sekarang bergantian memelukku dan memuji kecantikan dengan Eomma.
“Imo~ssi, aku juga merindukanmu… Imo~ssi aku ingin ke taman bermain boleh…?” aku meminta ijin padanya “ Tentu cantik, tunggu Ajumma panggil Jo Twins dulu ya, biar mereka menemanimu ke taman, dan nanti kamu ke salon ya.. appamu sudah menyuruhku untuk hal ini. Tunggu sebentar lagi ya… Jo Twins kembali dari sekolah” jawabnya.
“Annyeong haseyo, Eomma…” teriak 2 orang yang terlihat dari jendela didalam rumah.
“ Annyeong Jo Twins…” Aku berlari dan memeluk mereka dengan rasa rindu.
“Noona… kapan kamu datang… kami juga merindukanmu, noona tambah cantik deh..” Puji mereka yang berhasil membuatku malu- malu.
“Cepatlah ganti baju kalian, setelah itu makan siang dulu nanti kalian antar saudaramu ke salon ya… buat dia canti seperti putri” ucap ajumma pada Jo Twins.  Aku mendorong mereka langsung masuk kedalam kamarnya.
“Selesai…. Kajja kita berangkat sebelum hari semakin gelap” ajaku pada mereka Jo Twins.
“Kajja… Noona…” mereka menarik tanganku yang langsung masuk kedalam ruangan yang penuh dengan cermin-cermin besar, inilah dia salon keluarga Jo. Yang siap merubahku menjadi putri. Berawal dari rambut yang dikeramas, dikeringkan dan sekarang bagian wajahku yang mereka make over.
“Taraaaa…… selesai Noona… “ ucap orang yang membuatku merasa terkejut saat melihat wajahku, make up tipis, dan pakaianku kini sudah berganti jadi dress, Jo Twins pun terkagum melihatku sekarang. Yang sudah berbeda dengan sebelum aku masuk ke sini.
@Taman Bermain
Aku mencoba semua mainan satu-persatu, saat aku ingin mencoba permainan yang terakhir, aku harus berebut dengan namja yang aneh, tidak mau mengalah tapi dia memang imut. Setelah mengingat sesuatu ya… dia namja yang aku temui aku kaget waktu aku sadar.
“ Kamu lagi… kenapa aku harus bertemu denganmu disini hah…?” hardikku padanya yang membuat dia terdiam memandangku heran dan tersenyum manis didepanku.
“Kamu lebih cantik seperti ini..” pujinya yang membuatku tersipu malu, dan dia melihat sesuatu yang aku pakai, “Kamu dari mana dapat ini…?” tanyanya sambil menggenggam tanganku. “ Darimana kau dapat ini,eoh...?” tanyanya lagi penuh dengan rasa penasaran.
“Noona…. Kenapa, ada apa deng…” mereka berlari dan berhenti bicara setelah melihat namja didepanku. “Your highness, maafkan Noona ku ya… biaklah kami pergi” ucap Jo Twins di sebelahku sambil menarik mundur tubuhku menjauh darinya. “Belum sempat aku menjawab pertanyaanya aku sudah pergi meninggalkannya. Tapi kenapa aku seperti mengenalnya ya..?” Batinku.
Min Woo POV
Senang sekali aku bisa bertemu dengannya lagi, tapi kenapa dia bersama dua namja yang dipanggil Jo Twins ya…? Dia dipanggil Noona, apa mungkin dia Noona Jo Twins itu. Besok aku akan meminta bantuan pada Hyungku untuk mencari informasi tentang yeoja itu. Jujur aku menyukainya, semenjak kejadian waktu itu aku masih suka mengingatnya, tapi…!
Flashback
“Ajumma~ssi… gomawoyo membantuku pulang, sebagai pengganti burung yang diberikan oleh Jieun~ssi padaku, tolong berikan gelang kesayanganku, ini padanya Ajumma~ah…” ucapku pada Ajumma waktu itu.
“Nde, Your Highness Cheonmaneyo… minhae hanya ini yang bisa kami lakukan padamu Your Highness…” ucapnya lalu pergi berbalik meninggalkanku untuk segera kembali kerumahnya karena putrinya waktu itu sedang sakit gara-gara menolongku yang  jatuh terpeleset ke dalam lubang. Akhirnya aku harus menyembuhkan lukaku dulu baru aku bisa kembali ke istana. Untung saja ada keluarga Jieun~ah.. kalau tidak entah bagaimana jadinya aku sekarang. Gomawo Lee family. Batinku kemudian aku berlari memanggil Hyung yang ada di depanku.
@Home Imo   
Young Min POV
“Noona~ah…” panggil salah satu dari Jo Twins yang namanya Young Min.
“Nde, Waeyo…?” jawabnya yang sedang asik membaca buku pelajaranku. Dia memang pintar dalam hal apapun, karena keturunannya dari kedua orang tua yang pintar dalam hal apapun. Tidak heran kalau dia juga memiliki otak yang pintar.
“ Noona~a… apa kamu mengenal namja yang tadi siang itu…?” tanyaku padanya penasaran.
“Aniyo… aku pernah bertemu dengannya beberapa hari yang lalu di hutan, memang kenapa…?” Jawabnya tanpa ada yang disembunyikan dariku.
“Noona… tadi siang itu ada orang yang mengikuti kita sepulang sekolah, karena kita ketakutan jadinya kita sembunyi ya Hyungi~ dari pada kita nanti ditangkap karena kejadian kemarin” saeng ku Kwang Min menceritakan kejadian tadi siang pada Noona dan dia hanya menjawab dengan anggukan dari kepalanya. Dasar yeoja aneh jika sudah serius pasti tak ada yang bisa mengganggunya.
“Tapi Noona~ah… dia memberikan ini pada kami… Noona mau tau isinya apa..?” lanjut Saengi ku.. “ Ini surat undangan makan malam besok jam 7 di restoran yang paling mahal Noona… kita semua akan berangkat, Noona ikut ne…?” tanyanya pada Noona
Jieun POV
“ Ini surat undangan makan malam besok jam 7 di restoran yang paling mahal Noona… kita semua akan berangkat, Noona ikut ne …?” tanyanya padaku, “Tentu aku ikut, acara seperti ini takkan pernah aku lewatkan seumur hidupku Saengi~ah…” jawabku padanya dengan cepat. Selesai menjawab pertanyaannya aku melanjutkan membaca buku-buku mereka yang sangat mudah aku pahami walaupun aku baru kali ini membacanya. Tapi Appaku selalu mengajariku tentang semua pelajaran dirumah. Karena Appa bilang padaku walaupun kita tinggal dihutan, tenang saja buku yang tak terpakai lagi Imo selalu membawakannya untukku.
Min Woo POV
Yes, besok aku bisa bertemu dengannya lagi, aku akan membawa burung kesayangannya dan dia, pasti membawa gelang kesayanganku kita akan bertukar besok besok. Aku merindukan gelangku yang sudah lama dia simpan, pasti dia juga merindukan Pigeon nya yang dia sayangi. Aku tak sabar lagi untuk bisa bertemu dengannya lagi dengan resmi. Pigeon~a.. besok kita bertemu dengan orang kita rindukan, sabar ya.. dan  bangunkan aku jika waktunya sudah hampir tiba. Oh iya aku lupa, aku belum bilang ke Hyung untuk mengirimkannya gaun yang harus dipakai olehnya besok, dan pastinya harus selaras dengan warna bajuku nanti.
@Home Jieun
Gaun apa yang harus aku pakai, aku tidak ingin berrtemu dengan orang yang penting berpakaian tidak rapi, aku mau Tanya Imo~ssi aja… ucapku sendirian didalam kamar sambil menutup pintu almariku. Sebelum aku turun suara Imo~ah mengagetkanku…
“Jieun~ah…ini ada kiriman paket untukmu… bukalah Imo ingin lihat apa itu isinya…?” ucapnya sambil memberikan 1 kotak yang dibungkus rapi dengan pita warna pink sebagai hiasannya. Aku juga penasaran siapa ya yang mengirimkannya untukku.huuft desahku lirih.
“Imo~a… lihatlah… ini gaun yang cantik… dan tunggu didalamnya ada memo” ucapku sambil membuka surat kecil yang ada didalamnya dan isinya… Tolong anda pakai gaun ini di acara kita malam nanti, nanti kamu akan tahu siapa aku yang mengirimkan gaun untukmu, aku merindukanmu Jieun~ah… MW” surat yang aneh, tapi katanya dia ingin aku memakai gaun ini nanti malam, kebetulan sekali aku bingung mencari gaun… gaun yang cantik…
@Night Home Jo Twins
“Kajja… sekarang sudah pukul 7 malam, nanti kita telat lagi…” suara Jo Twins yang sudah tak sabar ingin berangkat. Aku sudah siap untuk keluar dengan gaun yang diberikan orang tak dikenal itu. “Mwo… Noona cantik sekali…” memujiku dengan mata yang tak berkedip sama sekali. “Aigoo… tak perlu seperti itu memandangku, memangnya kalian baru pertama kali melihatku… hmm” jawabku pada mereka. “Kajja.. kita berangkat…” ajakku sambil menarik tangan mereka berdua masuk kedalam mobil Appa dari Jo Twins.
@Restouran
Akhirnya sampai juga aku dan Jo Family ditempat yang sudah dijanjikan kemarin.
“Appa… aku ingin berdampingan denganmu…” rengekku pada Appa yang menggandeng tangan Appaku yang lebih tinggi dariku. “ Kemarilah Chagi~ah.. Appa tahu kamu gugup ya…?” blas Appa padaku penuh dengan rasa sayang.
Appa Jieun (leeteuk ) POV
Pandanganku terhenti ketika melihat seorang yang aku kenal dati kalangan Istana menyambut kami semua, aku berniat menyapanya, tapi aku takut dia melupakanku, biarlah dia saja yang menyapaku lebih dulu jika dia memang mengingatku yang pernah menjadi prajurit di Istana.
“Leeteuk~ah… senang sekali aku bisa bertemu denganmu disini, apakah ini putrimu yang cantik itu…?” sapanya sambil memelukku dan memandang putrid yang disampingku.
“Iya.. ini putriku, apa kau mengenalnya…?” tanyaku padanya karena aku melihat dia juga menyapa putriku. “ tentu kita sudah pernah bertemu dengannya di hutan waktu itu.
“Jinja… kalian sudah bertemu…?” Tanyaku lagi langsung melihat wajah putriku yang begitu anggun mala mini dan dia langsung berlari masuk kedalam bersama yang lain.
“Ya sudah masuklah, Prince sudah menunggu kalian” jawabnya sembari mengikutiku di samping.
Jieun POV
“Kamu…” tanyaku setelah melihat namja yang kemarin dihutan dan taman bermain.
“Ya, ini aku… masih tidak bisa mengenaliku…?” Tanyanya sambil menggenggam tangan kananku. Dan mengusap punggung tanganku sembari melihat gelang yang aku pakai
“YAA… kenapa apa yang kamu lakukan padaku…? Jangan anggap aku murahan…” teriakku padanya sehingga semua orang yang ada diruangan itu melihatku.
“Tenanglah Jieun~ah… ini aku namja kecil yang kamu tolong karena jatuh dilubang dan kamu membantuku keluar dan akhirnya kamu juga yang jatuh sakit karena aku… Ingat..? dan ini adalah Pigeonmu yang derikan eomma mu padaku. Dan itu yang kau pakai… adalah gelang milikku, aku senang sekali karena kamu maih memakai dan menyimpannya untuku” penjelasan panjang yang diungkapkannya itu mengingatkanku pada eomma. Eomma benar- benar tidak membohongiku, eomma gomawo berkat eomma dan  gelang ini aku bisa bertemu dengan burung kesayanganku dan cinta pertamaku, termasuk dia juga yang menjadi first kiss putrimu ini eomma… eomma neomu saranghae. Batinku yang sembari membayangkan eomma ada didepanku dan sembari memeluk kami berdua.
“Jieun~ah… neomu neomu bogoshipo…” ucapnya yang mempererat pelukannya untukku
“Nado Min woo~ah… nado bogoshipoyo…” aku membalas pelukannya tanpa terasa air beningku keluar begitu derasnya. Semua orang bertepuk tangan melihat kami berdua. Kami berjalan menuju sekelompok orang yang sedang berperang dengan sendok dan garpu beradu dengan piring di meja makan. Malam yang indah dan ini adalah awal dari impianku selama ini, dan awal dari kehidupan baru yang akan aku lalu kedepannya bersama Prince Min Woo dari Keluarga Kerajaan No. 

Selasa, 09 Oktober 2012

Siahkan Copas, Anda akan tau isinya jika pasang di HTML anda

<table width="150" border="5">
<tr>
<td align="center">

<script type="text/javascript" src="http://javascript-share.googlecode.com/files/wb_mp3_alquran.js"></script><noscript><u>Saat ini setting javascript browser Anda tidak aktif</u><br/><br/>Anda harus mengaktifkan javascript browser Anda untuk menampilkan link <a href="http://www.warungbebas.com/2010/09/download-mp3-alquran-30-juz-lengkap.html">Download MP3 Alquran 30 Juz</a> ini.</noscript><script>wb_show_mp3_alquran("28948")</script>

</td>
</tr>
</table>

Sabtu, 28 Juli 2012

Pesan Nabi Muhammad SAW tentang Kaum Perempuan

Bissmillaahirrahmaanirrahim
Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Berikut adalah sekelumit dari pesan-pesan Rosululloh sholollohu 'alaihi wasallam akan kaum perempuan. Semoga bermanfaat.

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan hendaklah engkau sekalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita. Sebab mereka itu diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas. Jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya dan jika engkau membiarkannya, ia tetap akan bengkok. Maka hendaklah kalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita." Muttafaq Alaihi dan lafadznya ini (versi) menurut Bukhari.

Menurut (versi) riwayat Muslim: "Jika engkau menikmatinya, engkau dapat kenikmatan dengannya yang bengkok, dan jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya, dan mematahkannya adalah menceraikannya." (dari Kitab Hadits Bulughul Maram min Adilatil Ahkam)


Dan ingatlah, Hadits Shohih Muslim no 4621 dengan derajat mutafaq 'alaihi:

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

"Seseorang datang menghadap Rasulullah SAW dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah SAW. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW. menjawab lagi: Kemudian ayahmu."

(Shahih Muslim No.4621)

Dan, "Ibu mertua, kedudukannya sebagai ibu (kandung)." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

"Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah." (HR. Muslim)

"Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu." (HR. Muslim)

"Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak." (HR. Abu Dawud)

"Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya." (HR. Bukhari)

"Sebaik-baik perempuan ialah yang paling ringan mas kawinnya." (HR. Ath-Thabrani)

Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi): "Apabila Aku menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang muslim maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak berzikir. Tubuhnya sabar dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan seorang isteri mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat menjaga kehormatan dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang tidak bersamanya. (HR. Ath-Thahawi)

"Janganlah seorang isteri memuji-muji perempuan lain di hadapan suaminya sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia melihat perempuan itu." (HR. Bukhari)

"Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium bau surga yang baunya dapat dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun." (HR. Ibnu Majah)

"Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka dia (isteri itu) akan masuk surga." (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)

"Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya." (Mutafaq'alaih)

"Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya." (HR. Ahmad)

"Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi." (HR. Abu 'Asaakir)

"Janganlah seorang laki-laki mu'min (orang beriman) membenci isterinya yang beriman. Bila ada perangai yang tidak disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangainya yang lain." (HR. Muslim)

"Isteri yang paling besar berkahnya ialah yang paling ringan tanggungannya.: (HR. Ahmad dan Al Hakim)

"Saling berwasiatlah kalian tentang kaum perempuan dengan baik-baik. Mereka itu adalah tawanan di tanganmu. Tiada kalian bisa menguasai apa-apa dari mereka, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji (zinah), pisahkanlah diri kalian dari tempat tidur mereka atau lakukan pemukulan yang tidak membekas. Apabila mereka mentaatimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Kalian punya hak atas mereka dan mereka pun punya hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan tempat tidur kalian diinjak oleh orang yang tidak kalian sukai, dan hak mereka atas kalian adalah memberi sandang-pangan kepada mereka (isteri-isterimu) dengan yang baik-baik." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)


Tak peduli nenek, ibu, anak, adik-kakak, calon istri, istri, kemenakan, saudara sepupu, teman perempuan dan lain-lain, selama mereka perempuan, mereka adalah perempuan, dengan segala keluar-biasaan baik dan buruknya, yang lelaki juga tak akan hidup nikmat tanpanya.

Perempuan dan lelaki memang patut dan harus berbeda, yang justru memang dimaksudkan untuk saling melengkapi, sebagai persayaratan keseimbangan alamNya.

Maka saling memahami antara keduanya, adalah jalan satu-satunya, insya Allah, agar hidup bersama dengan damai, dan mendapatkan manfaatnya, anugrah agung yang mungkin dapat saja dilupakan, padahal tersedia, dari Allah Subhanahu wa ta'aala, Pengatur dan Pemilik Alam Semesta, yang menciptakanmu dan aku.

Ingatlah pula, "Perempuan adalah belahan separo (yang sama) dengan pria." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)


Namun kepada kaum perempuan, Rosululloh shololollohu 'alaihi wasallam juga berpesan, sebuah pesan penting:

"Wahai kaum perempuan, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum perempuan).

Aku telah menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum perempuan. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah sedapat mungkin."

(HR. Bukhari)


Bagi yang telah membuat kesalahan, belajarlah darinya. Akupun juga. Amiin.

"Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat." (HR. Addarami)

"Sesungguhnya Allah menerima taubat hambaNya selama nyawa belum sampai ke tenggorokan." (HR. Ahmad)

Dari Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu dia berkata:

Aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni.

Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.”

(HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”, dari Kitab Syarah Arba'in An Nawawi)


Dan dari Al Quran, Al Hujuraat ayat 13:

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (teliti).

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,
Bila ada salah kata mohon dimaafkan yang benar itu pasti datangnya dari Allah S.W.T
Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,
Wassalamù'alaíkùm warahmatùllahí wabarakatùh.

by kisah teladan

Sabtu, 09 Juni 2012

CurhatKu =>> Part 3 ( Mencari Penggantimu)

Berawal dari ulang tahun ku yang ke-17..
Berawal kau mulai menjadi bagian dari hatiku...
Berawal dari pagi yang penuh penantian
Berawal pula kau hiasi itu semua dengan sapaan

Awal yang indah di Sweet SevenTeen ku
Sesuatu yang aku harapkan 2 tahun silam
Bukan hal mudah tuk menunggunya
Namun kesabaran lah yang terpenting

Maaf, Maafkan aku
Karena aku kau melakukan hal terpaksa
Terpaksa tuk mencintaiku, walau aku tau
Tapi kau sudah baik padaku, walau cintamu semu
Aku tak ingin menghancurkannya karena kejujuranku

terima kasih  ku..
dan kini aku berjuang tuk bisa
Mencari Pengganti mu...


by : srcute


Threeple “S” (part 1)

Threeple “S”

Berawal dari parkiran sekolah, seseorang  merasakan kalo namanya dipanggil.
“Yan.........nnnnn” ngerasa namanya dipanggil, dia noleh dengan gayanya yang khas, sembari nyari sumber suara yang tadi manggil namanya. Eh dari kejauhan keluar deh dari balik tembok, temennya ade ngejar dia yang takut ketinggalan gak dapet tumpangan. (inilah kisah hidupku)
“eh lho De, kenapa...?” jawab dan tanyanya
 “Gak kenapa koq, gue Cuma mau negebeng motor lho ja Yan, boleh dooonk..? “ bujuk Ade ke Ryan
 “Tumben amat lhoo, emank cewek lho kemana...? Lanjut Ryan
“Dia pergi ma ortunya Yan, ya.. terpaksa deeh gue ngebeng di motor lho.. “ terang Ade sembari lirik kanan kiri, “gue liat cewek gue ma ortunya, tapi sayang dia gak ada... kasian amat gue.” Pikir Ade
“Iya deeeh gue tau lho gimana, udah sampe nieh, turun sonoh, gue mau buru-buru balik coz ada yang mau dateng nieh temen lama gue, udah ya... gue balik “ ucap Ryan
“He..he... Gak terasa ya.. udah nyampe, ok deech thanks ya Yan, “  jawab Ade “ Oh Iya, minggu depan ewe gue ultah, dateng ya... “ Tambah Ade “banyak cewek cantiknya juga lho Yan... “ Bujuk Ade biar Ryan tertarik tuk dateng
“Liat tar aja deeh, kalo aq gak sibuk ya De..  thanks tawarannya ya “ Jawab Ryan, sembari melambaikan tangan dan beranjak pergi dari depan pintu rumah Ade
“Assalamu’alaikum.. “ ucapan salam Ryan dan  masuk kerumahnya
“Wa’alaikum salam .. eh anak ibu udah dateng” jawab seorang perempuan dari dalam dapur, dan menyiapkan piring untuk anaknya, Ryan pun masuk dan langsung mencium pipi ibunya.
“Ibu ku sayang masak apa nieh...??? “ tanya Ryan dengan meneguk segelas air dingin “ anakmu ini udah laper banget nieh bu... “  lanjut  Ryan dengan penuh Rayuan  khasnya
“Aduh kasian sekali anak Ibu ini... sini sayang ibu suapin... “ jawabnya penuh dengan canda
“ah ibu nieh.. kayak aku anak SD aja.... “ Ujar Ryan “ enak banget nieh masakan ibu hari ini..  makasih ya ibu ku sayang... “ ucapan untuk menghibur ibunya
“Gimana sekolah barunya Yan, enak gak....? “ tanya Ibunya
“Enak koq bu, palagi disitu ada temen lama Ryan waktu SMP Ryan” jelasnya
“Bagus deh, kalo gitu jadikan Ibu gak salah pindahin kamu sekolah disana.. “ ujar ibu
“iya Bu, tapi tadi aku punya temen baru dia pindahan dari Bali “ terang Ryan
“ Gimana ceweknya cantik gak.. ? “ Canda Ibu
“ Loh koq Ibu tanya kayak gitu, Ibu nieh ada-ada aja deeh” jawab Ryan
“Kirain kalo cantik kan bisa kenalin ke Ibu, Ini loh calon aq buat Ibu.. hehe... “ Canda Ibu
“ Ibu ini bisa aja deeh “ Ryan Cuma bisa jawab seperti itu.. “nanti aja deeh  Bu, kalo ada yang cocok baru Ryan kenalin ke Ibu, OK... “ lanjut Ryan
“ Nak, ibu mau pergi, nanti kalo udah selese makan, langsung sholat ya....” Ibu mengingatkan Ryan
“Ok, bentar lagi juga selesai koq Bu, abis tuh langsung sholat deh” jawab Ryan “Emank ibu mau kemana ? “ tanyanya sembari membereskan piring bekas makannya.
“Ibu mau kerumah temen lama Ibu, dia baru pindah rumah kesini di ujung gang sana Yan “ jawa Ibu sembari bersiap tuk pergi “ Yan, Ibu pergi dulu ya,.. jaga rumah baik-baik ya... Assalamu’alaikum... “ Lanjutnya. Tapi belum beranjak keluar dari rumah dateng seorang cowok, entah deh tuh siapa...
“Assalamu’alaikum “ ucapnya sebelum masuk rumah itu,
“Wa’alaikum salam” jawab Ryan dari dalam rumah, dan kemudian membukakan pintu depan.
“Wouy, lho ternyata, kapan lho dateng Wan ? Masih inget lho ma gue....?? tanya Ryan nyerocos
“weits, sabar bro  satu-satu coy, tanyanya... “ Sela Wandi “ Aq baru dateng couy tadi pagi, jelas lah masih inget ma kamu, orang yang paling banyak di cari cewek... “ lanjutnya dengan penuh sindiran..
“kau ini bisa aja” jawab Ryan, kring-kring tiba-tiba hp Ryan berdering,  “bentar ya Wan, gue angkat telpon dulu..eh sekalin deh, lho mau minum apa wan..? ” Ujar Ryan, lalu dia kekamar dan mengangkatnya “ gak udah deh Yan, Kita jalan aja yuk, coz udah lama gak jalan bareng..” jawab Wandi.
 “Hey, napa sit..? tanya Ryan “gak kenapa koq Yan, Aq Cuma mau bilang thanks ya udah mau bantuin aq, Good luck ya Yan “ Jelas Sita “Oh Iya, aq ganggu gak nieh...? tanya Sita
“Gimana ya..??? tapi ada temen lama ku dateng nieh, n’ aq juga mo pergi...” jawab Ryan
“Oh ya udah lho gitu,  thanks a lot ya.. bye” salam Sita dan Ryan  menutup telponnya  lalu bersiap mau pergi ma Wandi.
“ehm..ehm.. siapa tuuuh...??? cewek tuuuh.... wah.. udah ada gantinya nieh...??? gak da cerita nieh ma aku... Jahat juga lho ya.... “ Canda Wendi sembari memukul lengan tanganya Ryan
“yeeh, emank dia cewek, tapi untuk pnggantinya lom ada tau... “ jawab Ryan”Jadi gak nieh keluarnya...?? “ tanya Ryan
“jadi donk.. ayo berangkaaaatttttt...... “ ucap mereka berdua
“kemana nieh Yan..?? “ tanya Ryan di perjalanan
“kita ketempat dimana biasa ngumpul ma someone ku ya.... kan hari ini tepat 3 tahun aq gak ketemu ma dia.. “ aku kangen ma dia... “ jawa Ryan
“Lost contact donk...” ujar Wandi
“gitu deeh di, aq jg gk punya no tlpn’y dia, alamat’y dia pa lhi email’y...? “ hmmmm kasian amat  gue...  “ keluh Ryan
“kangen bngeeeeet tuh pasti’y.....” sela Wandi
“pastilaaah, tpi ya gimana lagi Wan, takdir ilahi....” ujar Ryan Sambil melihat kanan kiri, dan melihat ada seorang gadis yang berdiri ditempat dimana dia suka bermain bareng ma sameone’y sambil menghayal kalo cewek itu ada disitu nungguin dia dengan senyum khasnya yang salu buat dia kangen akan senyum manis gadis itu dan sembari melambaikan tangan kepadanya
“Yan, jangan ngelamun men, lho ngayal ya.....?????” Wandi menepuk pundak Ryan yang sedang asik menghayal
“huh, lho tuh ngagetin aja...” sembari menuju tempat gadis itu berdiri dan menyapa gadis itu “hey kau siapa...? gadis itu menoleh dan menjawab “huh, maaf aq Yanti, sorry aq pulang duluan ya... “ ujar gadis itu “OK “ jawab Ryan
“Weits lumayan tuh cewek Yan, kenapa gak diajak kenalan aja, ????
“gak ah... maleeesss....  weeeih npa tuuh rame-rame disana?” ujar ryan dengan wajah kaget
“ ngak tau aku... kesana yu...... “ ajak Wandi
“ yoooooo”.... tapi setelah sampai ketempat kejadian, tempat udah sepi dan korban pun sudah di bawah Rumah Sakit terdekat
“ telaat kita heemmmmm “ ujar ryan yang penasaran... 


---------------------------BERSAMBUNG---------------------------


by : srcute

Selasa, 05 Juni 2012

Sesuatu yang pernah hilang dalam hidupku
tak kusangka setelah sekian lama
dia masih ada di hatiku
bersembunyi dilubuku yang terdalam

bukan kah aku telah melupakannya
bukankah aku tau dia ada yang memiliki
tapi kenapa hati ini masih mengharapkannya
dan ternyata aku telah mengingkari dalam hati

hati masih dag dig dug jika inget namanya
pikiranku masih melayang jika ku memikirkannya
jauh memang dia sekarang
tapi aku ngerasa dia deket dan gak jauh 

ya... dia didepanku.. 
dia ada dihadapanku, walau hanya aku yang lihat
tapi dia hanya tersenyum padaku
tidak berpaling pada yang lainnya

bukaaaaannnnn... itu khayalan
bukan nyata dan bukan kebenaran
tapi.... jika dia ada didepanku...
apa yang harus aku katakan,..
jauh mungkin aku masih bisa menyebut namanya...
jauh mungkin aku masih bahagia melihatnya...
tapi jika dekat sanggaupkah aku mengucapka namanya...???
sanggupkah aku melihatnya memeluknya 
walau dalam hati ini merindukannya...

jangan... jangaaaaannnnn aku tak boleh melakukan itu
aku tak boleh seperti itu
karna jika aku seperti itu 
berarti aku telah menyakiti hati orang lain...

By : SRcute => Oneto



Senin, 04 Juli 2011

Indahnya Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah sebenarnya istilah yang khas Indonesia yang menggambarkan suatu keluarga yang bahagia dalam perspektif ajaran Islam. Keluarga sakinah adalah satu ungkapan untuk menyebut sebuah keluarga yang fungsional dalam mengantar orang pada cita-cita dan tujuan membangun keluarga. Dalam bahasa Arab disebut dengan usrah sa`idah, keluarga bahagia.

Penggunaan nama sakinah pasti diambil dari al Qur’an surat 30:21, litaskunu ilaiha, yang artinya bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan perjodohan bagi kita agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain. Dalam bahasa Arab, kata sakinah di dalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan. Pengertian ini pula yang dipakai dalam ayat-ayat al Qur’an dan hadis dalam kontek kehidupan manusia. Jadi keluarga sakinah adalah kondisi yang sangat ideal dalam kehidupan keluarga, dan yang ideal biasanya jarang terjadi, oleh karena itu ia tidak terjadi mendadak, tetapi ditopang oleh pilar-pilar yang kokoh, yang memerlukan perjuangan serta butuh waktu serta pengorbanan terlebih dahulu. Keluarga sakinah merupakan subsistem dari sistem sosial menurut al Qur’an, bukan bangunan yang berdiri di atas lahan kosong.

21 item sub tema al Qur’an tersebut diatas merupakan landasan dari terbangunnya keluarga sakinah, dan permasalahan sosial seperti yang tersebut dalam item 22-53 diatas selalu berhubungan timbal balik dengan keluarga, mempengaruhi atau dipengaruhi. Uraian tentang konsep keluarga sakinah menurut al Qur’an pastilah kurang memadai , karena al Qur’an merupakan sumber yang tak pernah kering, oleh karena itu sesunguhnya perlu kajian yang sangat mendalam, tidak sesingkat seperti ini, apa lagi jika diplot dalam sistem sosial dalam kaitannya membangun bangsa. Oleh karena itu, saya ingin membatasi pada simpul-simpul yang bisa mengantar atau menjadi prasyarat tegaknya keluarga sakinah. Hal-hal yang menyangkut pembangunan masyarakat menurut al Qur’an. Diantara simpul-simpul yang dapat mengantar pada keluarga sakinah tersebut adalah :

1. Dalam keluarga itu ada mawaddah dan rahmah (Q/30:21). Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu dan nggemesi sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan siap melindungi kepada yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan rumah tangga, sebaliknya, rahmah, lama kelamaan menumbuhkan mawaddah.

2. Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna, Q/2:187). Fungsi pakaian ada tiga, yaitu
(a) menutup aurat,
(b) melindungi diri dari panas dingin, dan
(c) perhiasan. Suami terhadap isteri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut.
(d) Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya.
(e) Jika isteri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga sebaliknya. Isteri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan isteri, jangan terbalik di luaran tampil menarik orang banyak, di rumah nglombrot menyebalkan.

3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial dianggap patut (ma`ruf), tidak asal benar dan hak, Wa`a syiruhunna bil ma`ruf (Q/4:19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma`ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang menyolok perbedaannya.

4. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst);
(a) memiliki kecenderungan kepada agama,
(b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda,
(c) sederhana dalam belanja,
(d) santun dalam bergaul dan
(e) selalu introspeksi.

5. Menurut hadis Nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mar’i), yakni
(a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah),
(b) anak-anak yang berbakti,
(c) lingkungan sosial yang sehat , dan
(d) dekat rizkinya.

By: M. Agus Syafii
http://agussyafii.blogspot.com/