Welcome To My Blog In Puisi Tak BerMakna ~~"(^-^)"~~

Kamis, 23 Mei 2013

I Have Your Gift

Author : srcute aka park shu zie
Genre : Fantasy
Length : ~ Ficlet
Rating : PG- 15
Main cast :  Lee Ji Eun (IU), No Min Woo ( Boyfriend), Kim Hye Woo (OC), Kim Hyun Joong ( SS501), Leeteuk ( Super Junior ), Jo Family
Author POV
Pagi yang cerah menghiasi rumah ku yang tak bersahabat dengan lingkungan, ku lihat kanan dan kiriku masih sama sperti yang biasa aku liat setiap harinya. Suasana masih terlihat penuh dengan pepohonan yang tinggi dan tak lagi rumah lain selain tempat yang aku tinggali sekarang ini. Yupz.. ini lah rumahku yang memang ada ditengah hutan dan jauh dari kerumunan kota ramai yang dipenuhi dengan kemegahan itu. Aku seorang gadis yang hidup dengan laki-laki paruh baya karena ibuku telah meninggal 5 tahun lalu sejak saat itulah aku tinggal hanya berdua dengannya dihutan ini, tanpa rasa bosan karena aku bias melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada yang mengejekku atau menghinaku disini.
“Ji eun~a… “ suara seorang laki-laki memanggilku, itu dia appaku yang aku anggap sperti eommaku juga..
 “ nde, appa… wae? “ aku menjawab dengan cepat,
“ appa mau makan… apa kau sudah memasak chagi..? “ Tanyanya sambil memegang perut yang bertanda cacing didalamnya sudah berdemo untuk meminta jatahnya hari ini.
“ Nde, appa.. sudah kok.. semuanya ada di meja makan, kajja appa.. kita makan… ” sambil menggandeng manja tangan appaku yang paling tersayang.
“kajja.. chagi~a.. “ timpal appaku berjalan sambil mencium pucuk kepalaku yang selalu aku rindukan semenjak eommaku pergi dan tak pernah lagi aku rasakan untuk selamanya.
“Appa… kapan aku bisa ke kota..? aku ingin sekali pergi kesana untuk melihat keramaian taman kota… “ aku memulai pembicaraan yang sebelumnya hening dan hanya sura sendok dan garpu yang beradu dengan piring berisi nasi.
“Putri appaku yang sangat cantik… tunggu hingga appamu ini punya uang cukup untuk ke kota, ne!” jawab appaku yang tangannya tak berhenti memasukan nasi kedalam mulutnya.
--------------- Skip -------- >
“Pigeon~a…  dimana kau…? “ terdengar suara seorang namja yang tak terlihat jauh dari pandangan mataku yang sedang bertengger di atas pohon layaknya seorang monkey mencari makan.
“ Nde, waeyo namja kyeopta ?“ jawabku dengan keras sambil menatapnya dari kejauhan
Min Woo POV
 “ Nde, waeyo namja kyeopta ? mwo ada orang yang menjawab panggilanku, darimana sumber suara itu, sepertinya suara itu berasal dari yoeja deeh.. tapi siapa ya..? “ dalam batinku bertanya sambil menatap disekelilingku yang tak terlihat seorangpun di sekitarku
“Hey namja, kau mencari siapa kesini ? “ terdengar lagi suara yeoja yang sama
“Aigoo… siapa itu yang punya suara..? aku jadi takut kabuuuuuurrrrrr aaaaaaaahhh” teriakku sambil berlari mencari jalan keluar dari hutan yang seram ini
“Hyuuuung… aku takuuuuttt” berlari lalu memeluk hyungku yang tinggi didepan mobilnya
“Waeyo Min Woo~ya..? Wae ?” tanyanya dengan pandangan bingung sambil memelukku dengan kagetnya
“Ani, hyung tadi di hutan ada suara yeoja bicara, aku takut karena disekelilingku tidak ada siapa-siapa” jawabku yang masih merasakan takut dengan jantung yang tak beraturan detaknya.
“Saengie~a yang tampan, kamukan sudah besar seharusnya kamu harus berani menghadapinya, apalagi itukan hanya suara, jadi jangan takut ya.. “ jawaban yang tak ingin aku dengar darinya. Batinku berbicara berbeda dari mulutku.. “ nde hyung” jawabku cepat
Jieun POV
“Aigoo… siapa itu yang punya suara..? aku jadi takut kabuuuuuurrrrrr aaaaaaaahhh” dasar namja pabo udah besar masih saja penakut, Huuft “ yang keluar dari mulutku tanpa aku sadari. Tapi namja itu tampan juga sih.. hehe..
“wait Pigeon ? “ apa dia mencari burung yang ada ditanganku sekarang…? Aku harus cepat memberikan ini kepadanya, sebelum dia kembali ke kota “ batinku sambil menuruni pohon yang aku naiki sekarang. Dan berusaha berlari mengejarnya dan tiba-tiba buugh kaki tersandung akar besar yang membuatku jatuh ketanah. Baru kali ini aku jatuh karena namja itu.., huuft “  desahku yang tak terduga begitu keras didengar.
“ Senangnya ternyata dia masih ada” dalam hati sambil tersenyum melihatnya memeluk hyungnya itu aku jadi iri melihatnya seperti itu, namun tak kusangka namja itu melihatku dan reflex aku sembunyi dibalik pohon didekatku,
Tap
Tap
Tap
“Baa… “ suara namja itu mengagetkanku dibalik pohon sampai jantungku terasa ingin melompat melihatnya sedekat ini deg.. deg.. deg..
“ Apakah kau suara yeoja itu..?” sambil melihatku dari ujung kepala hingga ujung kaki dan pandangannya berhenti tepat melihat burung yang ada digenggamanku.” Ini Pigeon ku… apa kau yang menemukannya..? “ pertanyaannya yang membangunkanku dari lamunan menatap wajahnya yang tampan itu.. “wae ? kenapa kau menatapku seperti itu..? “ Tanyanya lagi sambil mengibaskan telapak tangannya didepan mataku yang tak bias berkedip karena ketampanannya, waaahhh dia tampan sekali hatiku dag dig dug ni, apa aku menyukainya..?“ batinku berbicara hingga akhirnya aku tersadar dan segera berkedip membasahin mataku yang kering karena menatapnya tadi.
“ Wae… kamu menatapku seperti itu..? itu sangat menakutkan tahu… dasar yeoja aneeh..!! ucapnya sembari berusaha merebut burung itu dari genggamanku.dan kemudian..
Buuugghh
Oh tidak… “ bibirnya mendarat diatasku.. aku bangun segera mendorongnya dan aku berlari menjauh darinya, burung ini masih ada digenggaman ku, dia mengejarku karena aku takut jadinya aku bersembuni dibalik pohon dia melewatiku begitu saja.”Oh akhirnya aku selamat” batinku.
--------------à Skip
Kim Hyun Joong POV
“Saengie~ah… kau dimana..? ayooo kita pulang hari semakin gelaaap” teriakku sambil bejalan memasuki hutan… “anak ini selalu saja pergi seenaknya tanpa ijin padaku terlebih dulu, kan aku juga yang repot.. “ ucapku lirih  dan mataku tertuju pada seorang gadis yang sedang bersembunyi di balik pohon, “aaaaahhhh” dia teriak saat aku menyentuh pundaknya.
“Yeoja yang cantik, boleh aku minta burungnya itu” dia memebrikannya “ini punya namdongsaeng ku yang sedang kebingungan mencari burung ini ternyata kau yang menemukannya, gomawoyo….” Lanjutku dan tidak lupa mengucapkan terima kasih padanya, “ Kim hyun Joong imnida.. kamu ? “ tanyaku sambil memperkenalkan namaku
“Le Jieun imnida “ jawabnya sambil tersenyum malu-malu tapi manis sekali jika dipandangnya.
“ Jieun~a.. apa kamu tinggal di hutan ini..? dengan siapa kamu tinggal.. ? apa orang tuamu tidak mencemaskanmu bermain terlalu jauh dari kota..? “ tanyaku memulai pembicaraanku pada yeoja kecil ini yang panjang tanpa ada sela sedikitpun darinya.
“ Nde Hyung, aku tinggal disini dan orang tuaku masih bekerja mengumpulkan uang untuk kita pergi ke kota, dan mereka tidak akan mencemaskanku bermain kesini karena rumahku di tengah hutan sana, dan eommaku.. dia sudah meninggal 5 tahun lalu Hyung..” jawabnya yang langsung berubah menjadi sedih pada saat menceritakan keluarganya dan air bening itu aku lihat jatuh ke pipinya yang cantik.
“ Mian, uljima Jieun~a… “ sambil menghapus air matanya dari pipi cantiknya.
“ Nde Hyung, Gwoenchanayo…  aku pulang dulu ya Hyung… sebelum  appaku pulang dari pekerjaannya… bye Hyung… “ salamnya sembari melambaikan tangannya berlalu pergi menghilang  di balik  pepohon  yang  rindang dan besar-besar itu,
kresek
kresek
kresek
Saengi~a… kamu dari tadi bersembunyi di balik semak-semak itu..? “ Tanyaku memandangnya cemas karena takut kehilangan dia lagi seperti dulu
Flashback
“ Saengi~a…. kau dimana..? “ teriakku ketika aku sadar kalau aku tak lagi menggenggam tangannya disampingku, aku berlari memutari hutan yang lebat dan tak tahu arah jalannya kemana dia pergi, hingga akhirnya aku berhenti dan mulai lelah mencarinya
“Hyuuung…” suara itu aku merindukannya dia kembali setelah beberapa hari semenjak dia hilang dihutan dan dia kembali ke istana diantarkan seorang wanita paruh baya yang disebelah tangannya  menggenggam burung yang menyebabkan namdongsaeng ku hilang. sebagai tanda perpisahan dan perkenalan merek burung itu di berikan pada Prince ku, dia sangat menyayanginya. Wanita itupun pergi entah kemana dan aku berusaha mengejarnya tak terduga jalanya cepat tanpa jejak.
Hye Woo POV
Tugasku sudah selesai,untuk mengurus putriku yang kini sedang sakit karena terjatuh dari atas pohon kemarin karena menyelamatkan putra mahkota ini, dan waktunya aku harus mengantar putra mahkota ke Istananya. Aku berpamitan pada putriku yang tertidur lelap, bergegas pergi untuk mengantar putra mahkota ini pulang. Perjalanan jauh aku tempuh untuk sampai ke istananya. Akhirnya sampai juga di istana, aku segera mengantarnya kedepan pintu gerbang istana dan memberikan burung kesayangan putriku untuknya karena itu pesan dari putriku. Mung putra mahkota ini orang yang special diantara kami bertiga. Dengan berat hati aku memberikan burung itu padanya.
“Hyuuung…” Dia berteriak dan melepaskan genggaman tanganku, dan aku langsung berlalu pergi meninggalkannya karena pikiranku masih terganggu dengan putriku yang masih tertidur lelap dirumah sendirian. “Minhae.. purtiku eomma akan segera pulang “ ucapku dalam hati sambil berjalan secepatnya. Aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang. Aku langsung bersembunyi dibalik pohon. Disampingku jangan sampai orang itu melihatku kalau tidak aku akan mati karena rasa takutku.
Flashback End
Sampai sekarang kita tak sempat lagi bertemu untuk mengucapkan terima kasih padanya. Keluarga istana masih merasa berhutang budi padanya karena jika tidak ada dia  mungkin aku tak bisa lagi bertemu dengan Prince ku ini . kami mencoba mencarinya keseluruh penjuru memasang iklan. Tapi hasilnya nihil tidak pernah ada yang datang membawa kabar gembira tetang wanita itu. Hingga waktu berjalan 5 tahun terhitung dari waktu itu..
“Hyuung… kau melamun lagi..? “ Tanya saeng ku yang menyadarkanku dari lamunan.
“Ani… kajja.. kita pulang.. “ aku mengelak lalu menarik tangannya yang sudah sama besarnya dengan ku tapi masih saja seperti anak kecil.
-----------------------à Skip
“Hyung…  tadi yeoja itu kenapa kok wajahnya sedih seperti habis menangis...” tanyanya yang berhasil mengalihkan pandanganku menatap wajahnya.
Min Woo POV
“Hyung…  tadi yeoja itu kenapa kok wajahnya sedih seperti habis menangis...” Tanyaku yang membuat hyung disampingku menatap heran, yah.. dia adalah orang kepercayaan istana tapi karena aku sangat dekat dengannya dari kecil, jadi dia aku anggap seperti hyungku sendiri. Dan sampai kapanpun dia akan tetap menjadi hyungku yag paling aku sayangi.
“Hyuuung… kenapa diam..? aku bertanya kenapa yeoja itu menangis…? Kau apakan dia Hyung…? Awas kalau hyung berani melukainya, Hyung akan mati ditanganku.. Huuft “ ucapku yang membuat Hyung kaget dan merasa ketakutan.
“Hmm… nde… hyung mengerti Your Highness… Dia menangis karena mengingat eommanya yang sudah wafat 5 tahun lalu, itu yang dia ceritakan padaku tadi, memangnya Saengi~a.. memang kenapa jika aku melukainya…?Kau berani membunuhku, jinjja...?“  Jawabnya yang membuatku diam seketika tentu tidak hyung… aku tak tega melakukan itu semua padamu.” Batinku menjawab pertanyaannya lalu aku pergi menjauh darinya. Segera masuk kamarku berbaring diatas kasurku yang sangat empuk sekali.
Chu~ “melintas pikiranku teringat kejadian tadi siang, senang rasanya hatiku bisa bertemu dengannya lagi… dan aku bisa merasakan manisnya fisrt kiss ku dengannya.. eoh.. aku tidak akan mencucinya.. haha..”
Jieun POV
“Jinja…Appa…? Yeeeehhh… Akhirnya aku bisa ke kota juga… Gamsahamnida Appa..” teriakku yang senang sekali mendapat kabar dari appaku, aku segera pergi dan menyiapkan semua keperluanku untuk ke kota, karena dikota aku akan tinggal dengan Ajumma dan Ajussi ku untuk beberapa hari. Semua barang yang aku butuhkan sudah siap dan besok aku akan berangkat dengan appaku cukup pagi agar tidak terlalu siang di jalan nanti.
“Appa…. Kajja kita berangkat… hari sudah mulai siang nih…” ajakku yang sudah selesai memakai sepatu pink yang baru dibeli Appa kemaren. Dengan memakai celana putih baju pink yang warnanya selaras dengan sepatunya dan tidak lupa memakai jaket warna putih kesayanganku, tidak lupa juga foto eomma yang selalu aku bawa menjadi penyemangatku diperjalanan nanti. Tunggu ya Prince ku,.. aku akan segera datang untuk bertemu dengan burung kesayanganku yang eomma berikan kepadanya, aku sangat merindukanmu Prince.
Author POV
Flashback
“Putriku yang cantik, kamu boleh kekota jika usiamu sudah 17 tahun ya Chagi~ya.. “ ucap eomma yang membuatku senang. Yang menjadi penyemangatku untuk cepat sembuh waktu itu. “ Eomma, burung punyaku mana..? apa Eomma sudah memberikan burungku pada pengeran itu..? huuhuu… “ tak terasa Jieun kecil mengeluarkan air mata beningnya ketika mengingat peliharaan kesayangannya sudah tidak bersamanya lagi.” Tenang ya Chagi~a… kamu boleh kok mengunjunginya tapi ingat kamu harus besar dulu, kenapa karena jika kau masih kecil seperti saat ini kamu tidak boleh masuk oleh penjaga Istana disana. Ingat lah Chagi~a… Prince mu itu namja imut dan baik hati. Dan dia itu tidak akan membuatmu terluka. Jika nanti kamu siap untuk menemuinya bawalah ini sebagai pengingatnya, agar dia mengenalimu nanti. Ingat itu ya.. Chagi~a… “ nasihat yang eomma berikan itu emang panjang lebar. Tapi itu bisa menenangkan hatiku. Aku memeluk eomma dengan penuh rasa senang karena punya eomma yang baik hati.
“Chagi~a… maafkan eomma karena tidak bisa menjagamu lebih lama, penyakit ini yang memaksa eomma untuk pergi lebih dulu dari dunia yang indah ini. Meninggalkan putrid yang cantik seperrtimu, meninggalkan appamu yang paling eomma cintai. Jaga dirimu baik-baik ya Chagi… karena mulai hari ini, besok, lusa dan seterusnya kamu akan tinggal hanya dengan Appamu, jaga dia juga ya Chagi~a.. eomma sayang kalian berdua… muach Selamat tinggal Chagi~a… “ Surat kecil yang dibuatnya sebelum pergi meninggalkanku dengan Appa.
Flasback End
Jieun POV
Akhirnya aku sampai dikota juga “ Appa… ini kota ya Appa, wah ramai sekali eoh…” ucapku sambil memandang disamping kanan dan kiriku, melihat orang-orang membawa belanjaannya yang baru keluar dari tempat berbelanja penuh dengan canda tawa.
“ Appa… kajja kita masuk kedalam.. “ ajakku sambil menarik tangannya dengan paksa.
“Chagi~a.. kita kerumah Ajumma mu dulu ya.. baru kita kembali kesini. Appa kan masih terlalu lelah untuk berhenti disini. Nanti putra-putranya ajumma mu yang mengantar kesini sambil berhenti disalon untuk memperbaiki penampilanmu. Kajja Chagi~a.. mengertikan yang Appa katakana padamu “ jawabnya yang membuatku merasa bersalah.
“Jinjja…? Baiklah Appaku yang keren… “ candaku tapi memang kenyataannya seperti itu.
@Home Ajumma
“Sile Hamnida Imo~ssi… “ ucapku sebelum memasuki rumah Ajumma Jo.
“Annyeong haseyo Hyungi… silahkan masuk, rumah ini kecil, ajdi mohon dimaklumi ya Hyung” ucap Ajussi Jo pada Appa. “ Oppa… apa kabar?  aku sangat merindukanmu… inikah putrimu yang dulu itu…? Waah dia cham yebbeoyo yah Oppa.. sama seperti eommanya”  berteriak kemudian setelah memeluk Appaku kan sekarang bergantian memelukku dan memuji kecantikan dengan Eomma.
“Imo~ssi, aku juga merindukanmu… Imo~ssi aku ingin ke taman bermain boleh…?” aku meminta ijin padanya “ Tentu cantik, tunggu Ajumma panggil Jo Twins dulu ya, biar mereka menemanimu ke taman, dan nanti kamu ke salon ya.. appamu sudah menyuruhku untuk hal ini. Tunggu sebentar lagi ya… Jo Twins kembali dari sekolah” jawabnya.
“Annyeong haseyo, Eomma…” teriak 2 orang yang terlihat dari jendela didalam rumah.
“ Annyeong Jo Twins…” Aku berlari dan memeluk mereka dengan rasa rindu.
“Noona… kapan kamu datang… kami juga merindukanmu, noona tambah cantik deh..” Puji mereka yang berhasil membuatku malu- malu.
“Cepatlah ganti baju kalian, setelah itu makan siang dulu nanti kalian antar saudaramu ke salon ya… buat dia canti seperti putri” ucap ajumma pada Jo Twins.  Aku mendorong mereka langsung masuk kedalam kamarnya.
“Selesai…. Kajja kita berangkat sebelum hari semakin gelap” ajaku pada mereka Jo Twins.
“Kajja… Noona…” mereka menarik tanganku yang langsung masuk kedalam ruangan yang penuh dengan cermin-cermin besar, inilah dia salon keluarga Jo. Yang siap merubahku menjadi putri. Berawal dari rambut yang dikeramas, dikeringkan dan sekarang bagian wajahku yang mereka make over.
“Taraaaa…… selesai Noona… “ ucap orang yang membuatku merasa terkejut saat melihat wajahku, make up tipis, dan pakaianku kini sudah berganti jadi dress, Jo Twins pun terkagum melihatku sekarang. Yang sudah berbeda dengan sebelum aku masuk ke sini.
@Taman Bermain
Aku mencoba semua mainan satu-persatu, saat aku ingin mencoba permainan yang terakhir, aku harus berebut dengan namja yang aneh, tidak mau mengalah tapi dia memang imut. Setelah mengingat sesuatu ya… dia namja yang aku temui aku kaget waktu aku sadar.
“ Kamu lagi… kenapa aku harus bertemu denganmu disini hah…?” hardikku padanya yang membuat dia terdiam memandangku heran dan tersenyum manis didepanku.
“Kamu lebih cantik seperti ini..” pujinya yang membuatku tersipu malu, dan dia melihat sesuatu yang aku pakai, “Kamu dari mana dapat ini…?” tanyanya sambil menggenggam tanganku. “ Darimana kau dapat ini,eoh...?” tanyanya lagi penuh dengan rasa penasaran.
“Noona…. Kenapa, ada apa deng…” mereka berlari dan berhenti bicara setelah melihat namja didepanku. “Your highness, maafkan Noona ku ya… biaklah kami pergi” ucap Jo Twins di sebelahku sambil menarik mundur tubuhku menjauh darinya. “Belum sempat aku menjawab pertanyaanya aku sudah pergi meninggalkannya. Tapi kenapa aku seperti mengenalnya ya..?” Batinku.
Min Woo POV
Senang sekali aku bisa bertemu dengannya lagi, tapi kenapa dia bersama dua namja yang dipanggil Jo Twins ya…? Dia dipanggil Noona, apa mungkin dia Noona Jo Twins itu. Besok aku akan meminta bantuan pada Hyungku untuk mencari informasi tentang yeoja itu. Jujur aku menyukainya, semenjak kejadian waktu itu aku masih suka mengingatnya, tapi…!
Flashback
“Ajumma~ssi… gomawoyo membantuku pulang, sebagai pengganti burung yang diberikan oleh Jieun~ssi padaku, tolong berikan gelang kesayanganku, ini padanya Ajumma~ah…” ucapku pada Ajumma waktu itu.
“Nde, Your Highness Cheonmaneyo… minhae hanya ini yang bisa kami lakukan padamu Your Highness…” ucapnya lalu pergi berbalik meninggalkanku untuk segera kembali kerumahnya karena putrinya waktu itu sedang sakit gara-gara menolongku yang  jatuh terpeleset ke dalam lubang. Akhirnya aku harus menyembuhkan lukaku dulu baru aku bisa kembali ke istana. Untung saja ada keluarga Jieun~ah.. kalau tidak entah bagaimana jadinya aku sekarang. Gomawo Lee family. Batinku kemudian aku berlari memanggil Hyung yang ada di depanku.
@Home Imo   
Young Min POV
“Noona~ah…” panggil salah satu dari Jo Twins yang namanya Young Min.
“Nde, Waeyo…?” jawabnya yang sedang asik membaca buku pelajaranku. Dia memang pintar dalam hal apapun, karena keturunannya dari kedua orang tua yang pintar dalam hal apapun. Tidak heran kalau dia juga memiliki otak yang pintar.
“ Noona~a… apa kamu mengenal namja yang tadi siang itu…?” tanyaku padanya penasaran.
“Aniyo… aku pernah bertemu dengannya beberapa hari yang lalu di hutan, memang kenapa…?” Jawabnya tanpa ada yang disembunyikan dariku.
“Noona… tadi siang itu ada orang yang mengikuti kita sepulang sekolah, karena kita ketakutan jadinya kita sembunyi ya Hyungi~ dari pada kita nanti ditangkap karena kejadian kemarin” saeng ku Kwang Min menceritakan kejadian tadi siang pada Noona dan dia hanya menjawab dengan anggukan dari kepalanya. Dasar yeoja aneh jika sudah serius pasti tak ada yang bisa mengganggunya.
“Tapi Noona~ah… dia memberikan ini pada kami… Noona mau tau isinya apa..?” lanjut Saengi ku.. “ Ini surat undangan makan malam besok jam 7 di restoran yang paling mahal Noona… kita semua akan berangkat, Noona ikut ne…?” tanyanya pada Noona
Jieun POV
“ Ini surat undangan makan malam besok jam 7 di restoran yang paling mahal Noona… kita semua akan berangkat, Noona ikut ne …?” tanyanya padaku, “Tentu aku ikut, acara seperti ini takkan pernah aku lewatkan seumur hidupku Saengi~ah…” jawabku padanya dengan cepat. Selesai menjawab pertanyaannya aku melanjutkan membaca buku-buku mereka yang sangat mudah aku pahami walaupun aku baru kali ini membacanya. Tapi Appaku selalu mengajariku tentang semua pelajaran dirumah. Karena Appa bilang padaku walaupun kita tinggal dihutan, tenang saja buku yang tak terpakai lagi Imo selalu membawakannya untukku.
Min Woo POV
Yes, besok aku bisa bertemu dengannya lagi, aku akan membawa burung kesayangannya dan dia, pasti membawa gelang kesayanganku kita akan bertukar besok besok. Aku merindukan gelangku yang sudah lama dia simpan, pasti dia juga merindukan Pigeon nya yang dia sayangi. Aku tak sabar lagi untuk bisa bertemu dengannya lagi dengan resmi. Pigeon~a.. besok kita bertemu dengan orang kita rindukan, sabar ya.. dan  bangunkan aku jika waktunya sudah hampir tiba. Oh iya aku lupa, aku belum bilang ke Hyung untuk mengirimkannya gaun yang harus dipakai olehnya besok, dan pastinya harus selaras dengan warna bajuku nanti.
@Home Jieun
Gaun apa yang harus aku pakai, aku tidak ingin berrtemu dengan orang yang penting berpakaian tidak rapi, aku mau Tanya Imo~ssi aja… ucapku sendirian didalam kamar sambil menutup pintu almariku. Sebelum aku turun suara Imo~ah mengagetkanku…
“Jieun~ah…ini ada kiriman paket untukmu… bukalah Imo ingin lihat apa itu isinya…?” ucapnya sambil memberikan 1 kotak yang dibungkus rapi dengan pita warna pink sebagai hiasannya. Aku juga penasaran siapa ya yang mengirimkannya untukku.huuft desahku lirih.
“Imo~a… lihatlah… ini gaun yang cantik… dan tunggu didalamnya ada memo” ucapku sambil membuka surat kecil yang ada didalamnya dan isinya… Tolong anda pakai gaun ini di acara kita malam nanti, nanti kamu akan tahu siapa aku yang mengirimkan gaun untukmu, aku merindukanmu Jieun~ah… MW” surat yang aneh, tapi katanya dia ingin aku memakai gaun ini nanti malam, kebetulan sekali aku bingung mencari gaun… gaun yang cantik…
@Night Home Jo Twins
“Kajja… sekarang sudah pukul 7 malam, nanti kita telat lagi…” suara Jo Twins yang sudah tak sabar ingin berangkat. Aku sudah siap untuk keluar dengan gaun yang diberikan orang tak dikenal itu. “Mwo… Noona cantik sekali…” memujiku dengan mata yang tak berkedip sama sekali. “Aigoo… tak perlu seperti itu memandangku, memangnya kalian baru pertama kali melihatku… hmm” jawabku pada mereka. “Kajja.. kita berangkat…” ajakku sambil menarik tangan mereka berdua masuk kedalam mobil Appa dari Jo Twins.
@Restouran
Akhirnya sampai juga aku dan Jo Family ditempat yang sudah dijanjikan kemarin.
“Appa… aku ingin berdampingan denganmu…” rengekku pada Appa yang menggandeng tangan Appaku yang lebih tinggi dariku. “ Kemarilah Chagi~ah.. Appa tahu kamu gugup ya…?” blas Appa padaku penuh dengan rasa sayang.
Appa Jieun (leeteuk ) POV
Pandanganku terhenti ketika melihat seorang yang aku kenal dati kalangan Istana menyambut kami semua, aku berniat menyapanya, tapi aku takut dia melupakanku, biarlah dia saja yang menyapaku lebih dulu jika dia memang mengingatku yang pernah menjadi prajurit di Istana.
“Leeteuk~ah… senang sekali aku bisa bertemu denganmu disini, apakah ini putrimu yang cantik itu…?” sapanya sambil memelukku dan memandang putrid yang disampingku.
“Iya.. ini putriku, apa kau mengenalnya…?” tanyaku padanya karena aku melihat dia juga menyapa putriku. “ tentu kita sudah pernah bertemu dengannya di hutan waktu itu.
“Jinja… kalian sudah bertemu…?” Tanyaku lagi langsung melihat wajah putriku yang begitu anggun mala mini dan dia langsung berlari masuk kedalam bersama yang lain.
“Ya sudah masuklah, Prince sudah menunggu kalian” jawabnya sembari mengikutiku di samping.
Jieun POV
“Kamu…” tanyaku setelah melihat namja yang kemarin dihutan dan taman bermain.
“Ya, ini aku… masih tidak bisa mengenaliku…?” Tanyanya sambil menggenggam tangan kananku. Dan mengusap punggung tanganku sembari melihat gelang yang aku pakai
“YAA… kenapa apa yang kamu lakukan padaku…? Jangan anggap aku murahan…” teriakku padanya sehingga semua orang yang ada diruangan itu melihatku.
“Tenanglah Jieun~ah… ini aku namja kecil yang kamu tolong karena jatuh dilubang dan kamu membantuku keluar dan akhirnya kamu juga yang jatuh sakit karena aku… Ingat..? dan ini adalah Pigeonmu yang derikan eomma mu padaku. Dan itu yang kau pakai… adalah gelang milikku, aku senang sekali karena kamu maih memakai dan menyimpannya untuku” penjelasan panjang yang diungkapkannya itu mengingatkanku pada eomma. Eomma benar- benar tidak membohongiku, eomma gomawo berkat eomma dan  gelang ini aku bisa bertemu dengan burung kesayanganku dan cinta pertamaku, termasuk dia juga yang menjadi first kiss putrimu ini eomma… eomma neomu saranghae. Batinku yang sembari membayangkan eomma ada didepanku dan sembari memeluk kami berdua.
“Jieun~ah… neomu neomu bogoshipo…” ucapnya yang mempererat pelukannya untukku
“Nado Min woo~ah… nado bogoshipoyo…” aku membalas pelukannya tanpa terasa air beningku keluar begitu derasnya. Semua orang bertepuk tangan melihat kami berdua. Kami berjalan menuju sekelompok orang yang sedang berperang dengan sendok dan garpu beradu dengan piring di meja makan. Malam yang indah dan ini adalah awal dari impianku selama ini, dan awal dari kehidupan baru yang akan aku lalu kedepannya bersama Prince Min Woo dari Keluarga Kerajaan No. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar