Welcome To My Blog In Puisi Tak BerMakna ~~"(^-^)"~~

Minggu, 15 Mei 2011

Untuk Para Calon Suami

Bagi Anda, wahai calon suami. Sebelum melenggang ke pelaminan, hendaknya memerhatikan beberapa nasihat berikut ini:
1. Shalat istikharah.
Jika Anda menginginkan sesuatu, hendaklah Anda shalat istikharah dan berdoa agar Allah memilihkan apa yang terbaik bagi Anda. Terdapat teladan dalam diri Rasulullah Shallalahu ‘alayhi wasallam, bagaimana beliau beristikharah dan beliau menjelaskan hal itu kepada para sahabatnya.
Istikharah tidak hanya dilakukan saat seseroang hendak menikah. Istikharah bisa dilakukan untuk semua perkara kebaikan. Dengan shalat istikharah tersebut, seseorang meminta kepastian tentang apa apa yang akan diperbuat dan langkah apa yang akan ditempuh.
2. Meminta pendapat pada orang yang tepat.
Ada baiknya, sebelum mengambil keputusan, seseorang meminta pendapat dan pengarahan pada orang yang tepat, yang dikenal keilmuan dan amanahnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala (yg artinya):

“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakal-lah kepada Allah.” (QS. Ali Imran [3]: 159).

Meminta pendapat dan pengarahan kepada orang lain bukanlah aib yang menjatuhkan harga diri dan martabat. Bahkan, dengan meminta pendapat orang lain memungkinkan terbukanya jalan keluar, atau tersingkapnya perkara-perkara yang tidak diketahui. Meminta pendapat adalah tradisi dan ciri khas para ulama, dengan cara inilah mereka menjadi terkenal dengan pendapatnya.
Abu Hurairah berkata: “Tidak pernah aku melihat orang yang paling sering mengajak musyawarah shabahatnya dibanding Rasulullah. ”
Seorang ahli hikmah berkata: “Jika Allah menginginkan kebinasaan seorang hamba, Ia akan membinasakannya dengan pendapatnya.” Ahli hikmah yang lain mengatakan, “Memegang teguh musyawarah berarti kesuksesan.” Dan dikatakan pula, “Jika Anda meminta pendapat seseorang berarti Anda telah ikut serta dalam otak mereka.”
Hendaklah Anda selalu menjadikan musyawarah dan istikharah sebagai bagian hidup, agar rencana Anda tercapai dengan izin Allah.
Imam Ibnu Taimiyah barkata, “Tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah dan tidak akan sia-sia orang yang beristikharah.” Dikatakan: “Tidak akan sia-sia orang yang beristikharah kepada penciptanya dan bermusyawarah dengan makhluk-Nya.”
3. Doa.
Jangan melupakan aspek doa, karena doa merupakan sarana terbaik yang harus selalu berdampingan dengan istikharah dan musyawarah. Usahakan selalu mengulangi doa, karena doa adalah ibadah yang paling agung. Ini berdasarkan sabda Rasulullah :

اَلدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ.

“Doa adalah ibadah.”
Ada banyak sekali waktu yang baik dan mustajab untuk berdoa, di antaranya:
- pertengahan malam bagian akhir dan waktu sahur,
- setelah shalat-shalat fardhu,
- antara adzan dan iqamat,
- ketika turun hujan,
- akhir waktu ashar pada hari Jumat sebelum terbenam matahari,
- ketika sujud dalam shalat,
- setelah tasyahud akhir,
- bulan ramadhan dan lailatul qadar,
- ketika minum air zamzam,
- saat wuquf di Arafah,
- saat sedang bepergian,
- doa orang yang teraniaya, dan
- doa ketika adzan sedang dikumandangkan.


By  :Al-ustadz Abu Ahmad Zainal Abidin hafizhahullahu Ta'ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar